Menteri Bambang Jabarkan Fokus Pembangunan 5 Tahun ke Depan

Pemerintah masih akan fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkopenten agar mampu berdaya saing.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2019, 12:45 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberi paparan dalam Dialog Nasional II Pembangunan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Rabu (26/6/2019). Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta terus digodok pemerintah, bahkan anggaran untuk dana pemindahan sudah disiapkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk periode 2020-2024. Dalam penyusunan tersebut, ada beberapa fokus yang masih akan dilanjutkan pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam 5 tahun ke depan pekerjaan besar yang masih akan dilakukan adalah pembangunan infrastruktur.

"Presiden berikan arahan waktu di Sentul apa yang menjadi arahan beliau, terlihat ada keberlanjutan yang saat ini masih berlangsung yaitu masih dilanjutkannya pembangunan infrastruktur," kata Bambang dalam paparannya, di Jakarta, Rabu (23/7/2019).

Bambang menyebut, meski pembangunan infrastuktur sudah dilakukan di 5 tahun pertama kepemimpinan Jokowi namun belum cukup. Sebab masih ada beberapa daerah yang belum terkonektivitas.

"Tetapi tentunya untuk negara sekomplek Indonesia dengan kepulauan terbesar maka tidak heran belum selesai sehingga masih akan berlanjut," katanya.

Kendati begitu, fokus pemerintah dalam membangun infrastuktur tidak sekedar pada pembangunan jalan saja. Melainkan pembangunan infrastruktur nantinya akan disambugkan dengan kawasan ekonomi khusus, pariwisata, sektor pertanian hingga kawasan perikanan.

"Artinya membangun infrastruktur bukan hanya semata pembangunan infrastruktur itu sendiri tapi dimensi wilayah sekitaranya. Tujuan utamanya adalah ada jalan tapi di daerah sekitar tersebut harus berkembang, sehingga harus melihat ke depan wilayahnya," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kesehatan dan Pendidikan

Menteri Negara PPN/Ka Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Berapa Lama Membangun Ibukota Baru?" di Jakarta, Senin (13/5/2019). Presiden Joko Widodo ingin ibu kota baru berada di luar Pulau Jawa, terutama Kalimantan dan Sulawesi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian sektor lain yang masih akan dilanjutkan oleh Presiden Jokowi adalah masalah kesehatan dan pendidikan. Di mana, pada kesehatan menjadi prioritas pemerintah ke depan yaitu mengenai stunting dan angka kematian ibu saat melahirkan.

"Kita harapkan dari kesehatan isu ketinggalan masalah stunting ibu yang mengandung kemudian juga kematian ibu melahirakan harus dijadikan proritas," tegasnya.

Sementara untuk sektor pendidikan, pemerintah masih akan fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkopenten agar mampu berdaya saing. Tentu saja, peran ini tidak lepas dari program vokasi yang kini tengah dilakukan oleh pemerintah.

"Otomatis pendidikan, sekarang kita bicara kualitas. SDN kita sudah harus beralih kepada kualitas pendidikan menjadikan vokasi," kata Menteri Bambang.

 


Investasi dan Lapangan Kerja

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Pemerintahan Presiden Jokowi kembali membuka wacana pemindahan ibu kota negara karena kondisi lingkungan Jakarta yang semakin menurun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Bambang melanjutkan, tidak kalah penting menjadi priorotas pemerintah ke depan yakni mendatangkan investasi ke dalam negeri. Pemerintah, kata dia, akan membuka seluas-luasnya untuk menggaet investor asing masuk. Tentu saja ini bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaa

"Karena orang tidak sadar datanganya investasi untuk mendatangkan lapangan pekerjaan. kalau ada invstasi otomotif dibuka, maka jangan hanya dihitung jumlah pekerja yang diserap, tapi mereka butuh suku cadang, mereka bisa membeli dari suku cadang dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan, jadi ada nilai tambahan," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya