Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya terancam gagal mendapatkan lisensi AFC. Pasalnya, pembenahan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) tidak kunjung terlaksana.
Saat ini penerangan GBT hanya mencapai 830 luks. Padahal standar AFC minimal 1.200 luks.
Baca Juga
Advertisement
Tanpa adanya kepastian terkait penambahan kapasitas, lampu GBT justru mati di tengah laga Persebaya lawan Tira Persikabo pada lanjutan Shopee Liga 1 2019, Minggu (21/7/2019).
Sekretaris Persebaya Ram Surahman mengungkapkan, pihaknya menyampaikan persoalan kepada Dispora Surabaya selaku pengelola Stadion GBT pada awal tahun ini. Namun, hingga sekarang tidak ada tanda pembenahan.
"Ada 40 titik lampu yang mati. Kami tidak tahu prosedurnya seperti apa, karena kami kapasitasnya kan hanya sebagai penyewa," kata Ram.
Manajemen Persebaya juga sudah mengadu ke DPRD Kota Surabaya saat melakukan dengar pendapat dengan komisi B, Selasa (16/7/2019). Mereka berharap penambahan kapasitas lampu stadion bisa tuntas sebelum 15 Agustus.
"Sebab tanggal itu batas akhir (verifikasi). Kalau tidak bisa, ya kemungkinan besar lisensi AFC kami gagal," jelas Ram.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tambah Motivasi
Persebaya menggunakan GBT karena tidak memiliki stadion alternatif sebagai homebase. Sementara rumah lama yakni Gelora 10 November masih direnovasi.
"Tidak mungkin ganti stadion. Makanya, kami terus komunikasi dengan teman-teman di dispora," ungkap Ram.
Persebaya saat ini berkutat di papan tengah Shopee Liga 1 2019. Meski begitu, harapan lolos ke kompetisi Asia musim depan belum tertutup karena kompetisi masih panjang.
Diharapkan, keluarnya lisensi AFC bisa jadi tambahan motivasi Persebaya untuk memperbaiki kinerja di sisa kompetisi.
Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com
Advertisement