Liputan6.com, Jakarta - Sembilan jenderal polisi dinyatakan lolos seleksi tahap dua calon pimpinan KPK. Dari 9 perwira tinggi tersebut, ada 3 polisi yang melaporkan LHKPN terakhir yakni untuk periode 2018.
Mereka adalah Irjen Dharma Pongrekun, Irjen Antam Novambar, dan Irjen Firli Bahuri. Selain itu ada Brigjen Darmawan Sutawijaya yang melaporkan kekayaannya sejak Januari 2019. Namun ia gagal lolos saat uji kompetensi.
Advertisement
KPK pun berharap, LHKPN bisa menjadi alat ukur dalam proeses seleksi Capim KPK. Hal ini disampaikan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah.
"Namun, sebelum mereka terpilih hal yang paling penting adalah kepatuhan pelaporan kekayaan tersebut juga dilihat sebagai alat ukur oleh panitia seleksi," kata Febri, Senin 22 Juli 2019.
Febri mengatakan, kepatuhan LHKPN merupakan hal sangat krusial, sebab mencerminkan para capim sebagai penyelenggara negara yang baik.
"Karena ini adalah tools pencegahan yang penting yang dilakukan KPK. Jadi bagaimana mungkin kalau calon pimpinannya tidak patuh melaporkan LHKPN sebelumnya ketika menjabat sebagai penyelenggara negara," ujarnya.
Berikut pati Polri yang sudah menyerahkan LHPKN:
1. Irjen Dharma Pongrekun
Dharma yang kini menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi Bareskrim Polri, melaporkan LHKPN pada Mei 2019. Total kekayaannya Rp 9,7 miliar.
Dharma adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 25 Mei 2018 mengemban amanat sebagai Deputi bidang Identifikasi dan Deteksi Badan Sandi Syber Nasional.
Dharma pernah menjabat Wadirtipidum, Dirtipidnarkoba Bareskrim, dan Karorenmin Bareskrim. Ia juga pernah mengemban tugas sebagai Wakil Direskrimum Polda Metro Jaya sejak 2008 hingga 2011. Saat itu dia sempat dituduh terlibat membantu artis Marcela Zalianty yang berstatus tahanan, keluar dari penjara pada 2009.
Kasus ini diduga yang membuat Dharma dimutasi. Namun, Dharma membantah mutasinya disebabkan tuduhan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pati Lainnya
2. Irjen Antam Novambar
Antam kini menjabat Wakil Kepala Bareskrim Polri. Ia tercatat sudah melaporkan LHKPN pada Juli 2019 lalu. Total kekayaannya sebesar Rp 6,6 miliar.
Antam merupakan lulusan Akpol 1985. Dia pernah menjabat sebagai Dirkrimum Polda Maluku pada 2007 dan Polda Bali hingga akhirnya ia bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Berkat prestasinya, ia langsung mendapat pangkat jenderal di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri hingga ditunjuk sebagai Wakabaraskrim dengan job bintang dua. Total, ia sudah tiga tahun mengemban jabatan itu.
Pada 2017, Antam memperoleh penghagaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Joko Widodo. Jenderal bintang dua ini dikenal sebagai scooterist karena lebih memilih menggunakan vespa matic ketimbang mobil dinas.
3. Irjen Firli Bahuri
Firli yang kini menjabat Kapolda Sumsel. Ia telah melapor LHKPN pada Maret 2019. Total kekayaannya Rp 18,2 miliar.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Firli pernah menjadi Deputi Penindakan KPK. Firli merupakan lulusan Akpol 1990.
Firli pernah menjabat Direskrimsus Polda Jawa Tengah. Selanjutnya pada 2012, Firli diminta untuk menjadi ajudan Wakil Pesiden yang saat itu sedang diduduki oleh Boediono.
Dari ketiga pati Polri yang sudah melapor LHKPN, tercatat Irjen Firli yang memiliki harta kekayaan yang paling besar, yakni Rp 18,2 miliar. Dua pati Polri lainnya punya harta kekayaan di bawah Rp 10 miliar. Bila digabung totalnya mencapai Rp 34,5 miliar.
Advertisement