Liputan6.com, Garut - Aksi slalom atau manuver zig-zig menggunakan mobil yang digelar secara liar di kawasan Simpang Lima, Garut, Jawa Barat menelan korban. Adin (25), juru parkir alfamart dan Yaman (22), penjual cuanki yang biasa mangkal di kawasan itu yang jadi korbannya.
Keduanya mengalami luka-luka dan kini masih dirawat Unit gawat Darurat (UGD) dr Slamet, Garut.
Adin, salah satu korban aksi slalom liar itu mengatakan, kejadian ‘melipirnya’ mobil slalom yang kendarai Ikbal itu berlangsung cepat.
"Saya tahunya dengar suara selip mobil. Tiba-tiba pas balik badan mobil sudah mendekat," ujar dia di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSU dr Slamet, Garut, Rabu (24/7/2019).
Saat itu, Adin yang tengah membelakangi jalan raya dan menghadap ke arah muka Alfamart, menduga suara selip mobil yang tengah menghadapnya, berasal dari mobil lain yang tengah melakukan aksi slalom di Bundaran Simpang Lima.
Namun dugaan itu salah, suara selip yang semakin membesar tersebut, justru berasal dari mobil Sigra yang tengah mengarah pada dirinya dari arah belakang tubuh.
Baca Juga
Advertisement
"Mobilnya sangat kencang, saya sudah berusaha menghindar, baru sadar saya sudah di rumah sakit,” ujar dia menerangkan sedikit kronologis peristiwa itu.
Akibat hantaman mobil keluaran Daihatsu itu, ia mengaku mengalami luka di bagian tangan, punggung, dan dada. Namun beruntung luka yang diderita, tidak separah penjual cuanki, yang mengalami luka berat.
Saat ini kondisi tubuhnya mulai sadar dan terus berangsur pulih, namun ia terlihat masih lemas dan belum mengingat seluruh peristiwa yang nyaris menewaskannya itu.
Sedangkan Yaman (22), korban lainnya yang biasa berjualan cuanki di sekitar bilangan Simpang Lima Garut, hingga kini belum sadarkan diri. Korban mengalami luka di bagian wajah, dengan beberapa jahitan akibat luka.
Sebelumnya, dalam rekaman video amatir yang beredar, nampak mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi D 58 UKS tengah melakukan aksi slalom liar. Mobil itu kemudian oleng dan menabrak beberapa warga yang berada di depan Alfamart.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Intruksi Pemerintah
Sementara itu, Wakil Bupati Helmi Budiman mengakui belum menerima informasi secara detail kronologis musibah itu. Namun ia menilai, aksi slalom itu melanggar aturan. "Kita tidak pernah mengizinkan adanya balapan liar di sekitar situ (Simpang Lima)," kata dia.
Akibat peristiwa itu, dirinya segera mengintruksikan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) untuk berjaga di area itu, agar kejadiannya tidak berulang. "Yang jelas saya baru dengar siang hari ini," kata dia.
Helmi menyatakan, secara resmi Pemda Garut tidak melarang adanya aksi slalom, bahkan sudah difasilitasi di kawasan SOR Ciateul.
"Memang sampai saat belum ada sarana buat itu, namun SOR Ciateul bisa digunakan," kata dia.
Upaya itu diberikan, agar aksi adu nyali di atas panasnya aspal jalan raya itu, tidak merugikan pengguna jalan dan masyarakat lainnya. "Kalau minta izin bisa digunakan (Slalom)," katanya.
Menurutnya, pemda Garut mendukung setiap aktivitas masyarakat, termasuk olahraga ekstrem sekalipun, namun bisa memberikan prestasi bagi Garut.
"Kan bakat menjadi tersalurkan, bahkan ada juga skate board dan kita fasilitasi mereka," katanya.
Advertisement
Plat Nomor Palsu
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan awal, diketahui jika nomor polisi kendaraan Daihatsu Sigra yang digunakan Ikbal dipastikan palsu. Saat diperiksa di aplikasi Samsat online, plat D 58 UKS memang tidak terdaftar.
"Plat bukan asli, yang aslinya itu nomor Garut. Untuk plat palsu masih dalam proses penyelidikan," ujar Kasatlantas Polres Garut, AKP Rizky Adi Saputro.
Saat kejadian berlangsung diketahui mobil berkelir hitam itu, menggunakan plat nomor D 58 UKS. Padahal nomor asli yang tertera di surat tanda nomor kendaraan (STNK) kendaraan adalah Z 1340 DW.
Dalam kecakaan itu, selain menabrak dua orang, Ikbal juga menabrak empat sepeda motor yang terparkir di halaman mini market.
"Mobil juga menabrak gerobak cuanki dan kios batagor, saat ini kondisi sopir, hanya luka ringan," ungkap Rizky.
Lembaganya, ujar Rizky, masih fokus mendalami motif kecelakaan tersebut, sambil mempelajari dugaan aksi slalom liar. "Belum ditanyakan masalah slalom, nanti kami periksa dulu," katanya.
Ihwal dugaan pengemudi mabuk saat mengendarai mobil, lembaganya ujar Rizky belum bisa memastikan. Saat ini, kondisi pelaku masih melakukan perawatan. "Masalah diamankan, besok pagi akan dipanggil," katanya.