Liputan6.com, New Delhi - Sejarah mencatat K.R. Narayanan pada 25 Juli 1997 resmi menjadi Presiden India pertama dari kasta Dalit.
Dalit adalah kasta terendah di India atau yang dianggap 'diharamkan untuk disentuh' (untouchable).
Advertisement
22 tahun lalu, ia dilantik sebagai Presiden India kesepuluh, orang pertama dari kasta Dalit yang memegang jabatan prestisius itu.
Awal mula K.R. Narayana berkecimpung di dunia politik adalah karena permintaan dari Indira Gandhi. Ia kemudian memenangkan tiga pemilihan umum berturut-turut di Lok Sabha dan menjabat sebagai Menteri Negara di Union Cabinet, di bawah Perdana Menteri Rajiv Gandhi.
Kiprahnya kian gemilang, Narayanan kemudian terpilih sebagai Wakil Presiden pada tahun 1992. Ia sukses menduduki kursi Presiden pada tahun 1997.
Menurut Maps of India yang dikutip Today in History, Kamis (25/7/2019), Narayanan memenangkan Pemilihan Presiden pada tahun 1997 dengan perolehan 95% suara di electoral college. Sejauh ini, itu adalah satu-satunya pemilihan presiden yang diadakan dengan pemerintahan minoritas di pusat.
Narayanan digambarkan sebagai "Presiden yang bekerja" bukan hanya Presiden "stempel karet"-- simbolis. Ia adalah seorang Presiden yang independen dan percaya diri yang memperluas cakrawala kantor konstitusional tertinggi di negaranya.
Sebagai seorang Presiden, Narayanan menggunakan kekuasaannya untuk menunjuk seorang Perdana Menteri, memecat pemerintah negara bagian dan memberlakukan pemerintahan Presiden di negara itu selama konflik Kargil.
Narayan juga menjadi Presiden India pertama yang berdiri dalam barisan seperti warga negara biasa dan memberikan suara dalam Pemilihan Umum 1998, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Karenanya, ia mengubah tradisi Presiden yang tidak memilih dalam pemilihan umum.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terobosan Narayan
Narayanan memperkenalkan praktik baru dan transparan untuk mengkomunikasikan pemikirannya kepada bangsa yang meninggalkan banyak keputusan yang diambilnya pada masa kepemimpinannya. Ia menetapkan preseden dengan melakukan banyak hal secara berbeda. Salah satunya adalah tentang pengangkatan Perdana Menteri.
Jika tidak ada satu partai atau koalisi yang dipilih sebelumnya yang memiliki mayoritas, maka seorang individu hanya akan dapat menjadi Perdana Menteri jika ia dapat meyakinkan Presiden (melalui surat dukungan dari sekutu mereka).
Narayanan juga menggunakan kebijaksanaan Presiden untuk menentukan pemerintahan Presiden di dua negara bagian selama masa jabatannya: Satu di antaranya menggulingkan pemerintahan Kalyan Singh di Uttar Pradesh, yang kedua adalah pemerintahan Rabri Devi di Bihar.
Keputusan tersebut satu-satunya yang pernah dilakukan oleh Presiden India. Saat itu ia juga menetapkan preseden masa depan mengenai hak-hak pemerintah negara bagian.
Presiden Narayanan terus-menerus mengingatkan bangsa akan tanggung jawab mereka terhadap kaum miskin dan tertindas dalam masyarakat, terutama kaum Dalit dan Adivasis (suku) dan kaum minoritas lainnya. Dia juga menentang kejahatan sosial, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, diskriminasi kasta, korupsi dan fanatisme agama.
Mengutip contoh-contoh dari negara asalnya Kerala, Narayanan percaya bahwa pendidikan adalah dasar dari perkembangan ekonomi dan kemajuan. Ia percaya bahwa setiap orang di India harus memiliki akses ke pendidikan.
Masa jabatan Narayanan sebagai Presiden berakhir pada 25 Juli 2002 dan ia meninggal pada 9 November 2005. Selanjutnya, ia dikremasi dengan penghargaan negara penuh.
Advertisement
Sejarah Lain
Sejarah lain mencatat bahwa pada 25 Juli 1978 bayi tabung pertama bernama Louise Brown lahir ke dunia. Selain itu, pada tanggal yang sama tahun 2007, Pratibha Patil dilantik sebagai presiden wanita pertama India.
Lalu pada 25 Juli 2010, WikiLeaks menerbitkan dokumen rahasia tentang Perang di Afghanistan, salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah militer AS.