Berkat Facebook, Wanita Ini Bertemu Kembali dengan Ibunya Setelah 24 Tahun

Wanta ini akhirnya bisa berbahagia bertemu dengan ibunya setelah 24 tahun tak ada kabar.

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 24 Jul 2019, 18:10 WIB
Le Thi Lan dengan warga desanya (Sumber: vietnam news)

Liputan6.com, Jakarta Kehilangan orang yang paling dikasihi tentu sangat menyedihkan, apalagi orang tersebut adalah anak atau orangtua. Bukan semata karena meningga dunia, perpisahan antara orangtua dan anak seperti ini bisa terjadi karena penculikan dan perdagangan manusia.

Kasus seperti ini beberapa kali masih terjadi karena iming-iming mendapat pekerjaan dari orang tidak dikenal, setelah tergiur akan pekerjaan di luar negeri atau tempat yang jauh, ternyata dirinya dijual kepada orang dari negara yang berbeda.

Kejadian ini menimpa salah satu warga negara Vietman, bernama Le Thi Lan. Ia terpaksa berpisah dengan keluarganya karena menjadi korban perdagangan manusia. Ia dijual oleh seorang oknum kepada seseorang di Tiongkok. Selama 24 tahun dirinya berada di Tiongkok dan melahirkan empat anak dari orang yang membelinya.

Untungnya pada tahun ini Le Thi Lan mendapat sebuah keajaiban. Akhirnya ia dapat pulang ke negaranya dan bertemu ibunya. Hal ini terjadi berkat aksi temannya yang mengunggah video dirinya ingin kembali ke Vietnam di Facebook.

Berikut kisah Le Thi Lan yang bertemu dengan ibunya setelah 24 tahun pergi sebagaimana Liputan6.com lansir dari asiaone, Rabu (24/7/2019).


Le Thi Lan dijual ke Tiongkok saat umur 19 tahun

Le Thi Lan dengan warga desanya (Sumber: vietnam news)

Melansir dari asiaone, Le Thi Lan adalah anak tertua dari 6 bersaudara dari keluarga yang miskin. Pada usia 19 tahun ia menjadi seorang pekerja kasar di sebuah daerah bernama Nghia Dan, Provinsi Nghe An, Vietman untuk membantu perekonomian keluarganya.

Kala itu ia diiming-imingi sebuah pekerjaan oleh seorang oknum dan dibawa ke Thanh Hoa yang bertetangga dengan tempat dirinya bekerja. Setelah sampai di tempat tersebut, ia dibawa ke Provinsi Guangxi, Tiongkok. Disana dirinya dijual kepada seoarang pria tua berusia 65 tahun dengan harga Rp 4 jutaan.

Ia pun tinggal bersama orang yang membelinya dari oknum yang berasal dari Vietnam selama 13 tahun dan selama itu ia melahirkan 4 anak, 3 orang putri dan 1 putra dari majikannya.

Selama 13 tahun itu pun dirinya menderita dan sering kali mendapatkan pelecehan dan dipukuli berkali-kali. Ia sempat ingin melarikan diri namun tidak berhasil dan sering diberi obat-obatan sehingga kehilangan ingatan.


Lan dijual kembali kepada orang yang lebih muda

Penderitaan Le Thi Lan tidak hanya berhenti disitu saja. Setelah bersama majikan yang sering memukulinya ia dijual kembali kepada seorang pria berumur 43 tahun, namun kini majikannya memperlakukannya cukup baik.

Diperlakukan cukup baik, ia pun tinggal bersama pria ini selama 11 tahun dan pada 2 tahun terakhir ini dirinya minta untuk dapat pulang ke negaranya menemui ibunya. Sayangnya, ia tak mendapat izin untuk pulang.

Hingga akhirnya pada awal Juli lalu, Lan bertemu dengan seorang wanita Vietnam yang tinggal di China. Momen ini menjadi titik balik karena wanita dari Provinsi Hòa Bình itu membantu mengunggah video Lan di Facebook dengan harapan bahwa ia dapat menghubungi keluarganya.


Akhirnya ada sebuah harapan untuk pulang

Video itu lalu dibagikan secara luas dan dilihat oleh ing Thi Thao, ipar perempuan Lan. Meskipun Lan berbicara bahasa Vietnam dengan tidak lancar, dia masih ingat nama-nama orangtuanya, kampung halamannya dan menyatakan keinginannya untuk kembali ke keluarganya.

"Awalnya saya tidak mengenalinya, tetapi ketika saya mendengar dia berbicara tentang alamat rumah, nama orang tua, saudara perempuan dan saudara laki-laki, saya tahu itu saudara ipar perempuan saya," katanya mengutip asiaone.

Setelah dikonfirmasi bahwa wanita dalam video itu adalah Lan, keluarga melaporkan insiden itu kepada polisi dengan harapan pihak berwenang akan melakukan yang terbaik untuk membawa Lan kembali ke Vietnam secepat mungkin.

Akhirnya Lan pun dibantu oleh pihak kepolisian dan dapat dipulangkan ke Vietnam pada 18 Juli 2019 ke desa tempat ia berasal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya