Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih memiliki waktu kurang lebih dua bulan untuk menyusun Kabinet Kerja Jilid II. Jokowi mengatakan, menteri-menterinya akan diisi oleh kalangan profesional sampai partai politik.
Partai politik pendukung sudah terang-terangan menyodorkan sejumlah nama kepada Presiden Jokowi untuk dipilih sebagai menteri. Siapa sajakah mereka?
1. Zainuddin Amali
Ketua Komisi II DPR RI fraksi Partai Golkar ini masuk dalam bursa calon menteri yang ditawarkan partai Golkar. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.
"Iya, memang beliau (Zainudin Amali) salah satu yang didorong oleh partai untuk di kabinet. Namun semuanya terserah pada bapak Presiden," kata Agung.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, sebagai kader partai Golkar Zainudin Amali mengaku siap ditugaskan di manapun, baik di MPR maupun menjadi menteri Jokowi. Terlebih, dia percaya diri dengan pengalaman yang sudah dijalani selama ini di parlemen.
"Sebagai kader partai ditugaskan di mana pun saya kira harus kita lakukan. Ya harus kita lakukan tugas pengabdian itu, di mana pun," kata Zainuddin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2. Suharso Monoarfa hingga Arsul Sani
Sementara PPP juga telah menyiapkan nama-nama yang akan diajukan ke Jokowi sebagai calon menteri. Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, Jokowi telah meminta nama calon menteri dari partai berlambang Kabah itu.
"Waktu ke Istana Pak Jokowi bilang PPP ini layak minta sembilan nama. Sembilan nama tergantung PPP siapa," katanya di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).
Baidowi mengakui, salah satu nama yang kuat sebagai calon menteri adalah Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Namun, PPP menyiapkan kader lain juga sebagai bagian dari regenerasi partai.
"Pak Sekjen (Arsul Sani) sudah mengatakan nanti ada kesempatan kepada kader yang lain supaya regenerasi kepemimpinan di PPP muncul tidak hanya itu-itu saja," kata Baidowi.
Advertisement
3. Prananda Paloh
Partai NasDem mengusulkan kader muda untuk masuk dalam bursa menteri Presiden Jokowi periode 2019-2024. Dia adalah Prananda Paloh, anak Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Dia juga adalah Ketua Garda Pemuda NasDem yang keanggotaannya puluhan ribu di seluruh Indonesia. Jadi, pengalaman di dalam mengelola organisasi dan sebagai bagian dari pembuat UU sudah cukup panjang. Di samping itu dia juga profesional di bidang usaha," ucap Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate.
Namun, Nasdem tetap menghormati hak prerogatif presiden untuk memilih kabinetnya. Prananda saat ini menjadi anggota komisi I DPR periode 2014-2019. Ia kemudian terpilih kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2019-2024.
4. AHY
Meski belum menegaskan sikap politiknya, namun Partai Demokrat telah memberi sinyal bakal bergabung ke koalisi Jokowi.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi tokoh muda yang disiapkan untuk menempati posisi sebagai calon menteri di kabinet baru pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan, AHY siap menjadi menteri jika dipilih Jokowi.
"Kalau memang beliau (AHY) diminta bergabung (menjadi menteri Jokowi), menurut saya beliau sudah sangat siap," ujar Roy, Kamis 11 Juli 2019.
AHY sendiri menyatakan kesiapannya jika memang sumbangsihnya dibutuhkan pemerintah untuk kepentingan rakyat.
"Saya memang banyak mendengar spekulasi yang beredar di media massa dan media sosial. Saya merasa apapun peran saya nantinya, jika rakyat dan negara membutuhkan kontribusi dari generasi muda, kita semua harus siap," kata AHY di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat, 19 Juli 2019.
Reporter: Syifa Hanifah
Sumber: Merdeka.com
Advertisement