Liputan6.com, Jember - Peristiwa gempa 4,6 magnitudo yang terjadi di Bali juga menggemparkan warga Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur. Warga yang sedang enak-enak bersantai di dalam rumah sontak lari keluar rumah karena merasakan getaran cukup kuat.
"Lenduh-lenduh, ayoh kaloar (gempa bumi-gempa bumi, ayo keluar)," teriak Ahmar, warga Sumber Kejayan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur, Rabu (24/7/2019). Sebagian warga langsung keluar rumah, selanjutnya duduk di halaman rumah, masih khawatir ada gempa susulan yang lebih besar.
Tak lama kemudian, komentar bermunculan di media sosial, mengabarkan situasi di masing-masing daerah, mulai peristiwa menegangkan hingga lucu.
Baca Juga
Advertisement
Kalau di Banyuwangi video viral, warga berhamburan mengungsi naik ke gunung, setelah mendengar bunyi sirine BSI (perusahaan tambang emas di Banyuwangi). Warga mengira itu bunyi sirine EWS (Early Warning Syistem) peringatan tsunami. Padahal EWS tidak berbunyi, karena gempa tidak berpotensi tsunami.
Sementara di Jember, seorang pria berinisial O-Z (43) warga Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, sempat lari keluar kamar mandi, karena terkejut merasakan getaran gempa.
Sebelumnya, dia memasuki kamar mandi, karena hendak pergi kerja. Dia kemudian melepas seluruh pakaiannya. Saat itulah merasakan getaran. Tanpa pikir panjang, dia langsung meninggalkan kamar mandi.
"Aku kate adus, wis bugil. Bahaya tenan gempa, mlayu (Saya mau mandi, sudah melepas busana. Sungguh bahaya gempa, lari)," kata O-Z, yang juga salah seorang wartawan di Jember.
"Untung diluk (untung hanya sebentar)," imbuhnya. Gempa bumi tektonik berkekuatan M=4,9 diguncang wilayah Bali, Rabu (24 Juli 2019) pukul 09.29.13 WITA. Hasil analisa BMKG, dimutakhirkan menjadi M=4,6. Episenter terletak pada koordinat 8,98 LS dan 114,17 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km barat daya Jembrana, pada kedalaman 71 km.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Kuta IV MMI, Denpasar, Banyuwangi, dan Jember III MMI, Gianyar, Tabanan, dan Lombok Utara II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan,mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bali Tiga Kali Diguncang Gempa Hari Ini
Sebelumnya, Gempa masih membayangi Pulau Bali. Hingga pukul 22.00 Wita, setidaknya tiga kali gempa dengan magnitudo beragam menggoyang pulau Dewata.
Gempa pertama terjadi pada pukul 09.29 Wita dengan magnitudo 4,6.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa eisenter gempa terletak pada koordinat 8,98 LS dan 114,17 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer barat daya Jembrana pada kedalaman 71 kilometer.
Selanjutnya pada pukul 18.53 Wita kembali terjadi gempa dengan magnitudo 4,1.
Episenter gempa terletak pada koordinat 8,86 LS dan 114,50 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 kilometer barat daya Jembrana pada kedalaman 66 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia," ujar Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan, Rabu (24/7/2019).
Berdasarkan laporan masyarakat,, guncangan gempa dirasakan di wilayah Banyuwangi dengan skala II MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Pada pukul 20.17 Wita gempa kembali mengguncang dengan kekuatan 5,3 Magnitudo dengan titik episenter 10.57 LS, 115.00 BT dengan kedalaman 10 kilometer di Utara Bali.
Gempa yang tidak berpotensi tsunami ini berada di posisi 198 kilometer barat daya Nusa Dua, 212 kilometer barat daya Denpasar, 221 kilometer barat daya Badung, 226 barat daya Tabanan dan 1.031 kilometer tenggara Jakarta.
Advertisement