Liputan6.com, London - Boris Johnson telah resmi memulai jabatannya sebagai perdana menteri baru Inggris, menggantikan Theresa May, yang secara resmi mengundurkan diri dari setelah gagal mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Ratu Elizabeth II secara resmi telah meminta Boris Johnson pada Rabu, 24 Juli 2019 untuk menjabat sebagai perdana menteri seperti dilansir dari VOA Indonesia, Kamis (25/7/2019).
Advertisement
Boris Johnson sebelumnya berjanji untuk menyatukan negara itu dan "membawanya maju" saat ia merayakan hasil pemungutan suara Partai Konservatif yang membuatnya mengalahkan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt untuk menjadi pemimpin baru partai itu.
Mantan wali kota London yang populis itu berkampanye dengan janji menarik Inggris dari Uni Eropa pada batas waktu 31 Oktober, dengan atau tanpa perjanjian dari kedua pihak mengenai syarat-syarat Brexit. Banyak anggota parlemen menentang Brexit tanpa kesepakatan, dengan mengatakan langkah seperti itu secara ekonomi akan membuat kacau.
Di Washington, pada hari Selasa Presiden AS. Donald Trump memberi ucapan selamat kepada Boris Johnson dan mengatakan, "Ia akan hebat!".
Simak video pilihan berikut:
Jokowi Akan Sampaikan Selamat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku telah menyampaikan ucapan selamat kepada Boris Johnson yang terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris.
Dia juga mengaku sudah menyampaikan ihwal kemenangan tokoh partai konservatif ini sebagai PM Inggris kepada Presiden Jokowi.
"Saya sudah lapor sama Presiden. Kalau dari saya, karena saya kan berteman dengan Boris Johnson pada saat dia menjadi menteri luar negeri, jadi pada saat kemarin saya sudah (mengucapkan selamat)," ujar Retno di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, Jokowi berencana menyampaikan ucapan selamat kepada Johnson hari ini. Kendati begitu, dia belum mengetahui apakah Jokowi akan mengucapkan selamat secara langsung, media sosial, atau melalui sambungan telepon.
"Saya kira hari ini beliau akan keluarkan (pernyataan selamat kepada Boris Johnson)," kata dia.
Hasil jajak pendapat di Parlemen Inggris menunjuk Boris Johnson sebagai calon terkuat untuk menjabat Perdana Menteri Inggris yang baru.
Johnson menang suara sebagai pemimpin Konservatif, mengalahkan Jeremy Hunt dalam pemilihan kepemimpinan partai, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Mantan wali kota London, yang telah lama digadang untuk memimpin negaranya, memenangkan pemilihan dengan selisih tegas antara 92.153 dan 46.656 suara, atau dengan kata lain sebanyak 66 persen. Sementara tingkat partisipasinya adalah 87,4 persen di antara 159.320 anggota partai.
Advertisement