Liputan6.com, Jakarta Dalam acara Peaceful Dialogue di Hotel Hilton Manchester, Inggris pada Selasa 23 Juli 2019, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembicara. Emil, akrab disapa, berbicara soal keberagaman Indonesia serta memperkenalkan ideologi Pancasila.
Advertisement
Dia menyatakan bahwa sebagai pemimpin serta seorang muslim harus melindungi umat beragama lainnya. "Kedatangan saya ke sini menjadi awal program saya untuk mengirimkan ulama dari Jabar untuk menyebarkan pesan perdamaian ke Eropa."
Pada kesempatan yang sama, Emil pun berbicara soal radikalisme. Menurutnya, cara terbaik untuk mencegah radikalisme adalah dengan memperbanyak dialog. Selain mengirim pesan damai, dia juga berbicara soal gerakan subuh berjamaah dan penguatan ekonomi umat via program One Pasantren One Product (OPOP).
Sekira 100 orang yang hadir dalam acara tersebut begitu antusias dengan pidato Emil. Rata-rata mereka menyambut baik salah satu program yang diluncurkan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat.
Selain Emil, pemuda Pakistan yang selamat dari serangan teroris pada 2014 bernama Ahmad Nawaz (19) menjadi pembicara dalam acara tersebut. Pemuda yang aktif menyuarakan antiradikaslisme tersebut menceritakan serangan teroris yang merenggut 141 nyawa, 132 di antaranya anak-anak.
"Saya tak bisa menolong mereka, saya pun terluka. Adik saya pun jadi korban, orang tua saya awalnya menyembunyikannya saat saya dirawat di RS," katanya.
Dalam pidatonya, Ahmad menyatakan bahwa dia sudah bangkit dan akan terus mengkampanyekan anti-radikalisme ke sekolah-sekolah. "Kita harus hentikan radikalisme, kita bisa. Saya percaya kita bisa memerangi ekstremisme," katanya.
(*)