Polisi Ungkap Jaringan Pemasok Narkoba ke Nunung

Polisi berhasil mengungkap jaringan pemasok narkoba yang dipesan Nunung.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 25 Jul 2019, 14:00 WIB
Komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung menyampaikan penyesalan saat rilis kasus narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2019). Nunung ditangkap bersama suaminya, July Jan Sambiran, usai bertransaksi narkoba dengan tersangka TB di kediaman mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, ditangkap terkait kasus narkoba jenis sabu. Dari penangkapan itu, polisi melakukan penyelidikan terhadap pemasok sabu keduanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nunung mendapat sabu dari seorang kurier berinisial TB. Dari petunjuk ini, polisi mendapat informasi bahwa TB mendapat barang haram itu dari tersangka E.

Tersangka E ternyata telah berstatus sebagai narapidana di Lapas Paledang Bogor, Jawa Barat. E kemudian berkoordinasi dengan tersangka IP yang juga narapidana.

"Jadi komunikasinya menggunakan telepon, dari E disampaikan 'Ok tunggu nanti komunikasi dengan IP', IP di atasnya E yang juga narapidana narkotika di Lapas E dan IP temenan di Lapas," kata Kabid Humas polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat rilis di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (25/7/2019).

Setelah barang haram tersebut didapatkan, tersangka E kemudian meminta tolong rekannya yang berinisial K untuk menaruh sabu tersebut di suatu tempat. TB sebagai kurier yang akan mengambilnya.


Tanda Khusus

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan terkait kasus narkoba yang menjerat komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2019). Nunung dan suami July Jan Sambiran ditangkap karena kasus narkoba. (Liputan6.com/FaizalFanani)

"E menginformasikan ke TB bahwa ada barang, tolong nanti komunikasi dengan K yang masih DPO. Lalu E ngomong sama K ada orang pesan tolong barang diletakkan di tiang listrik yang ada tandanya di bawah fly over Cibinong," jelas Kombes Argo Yuwono.

Selain K yang menjadi DPO, polisi juga masih mengejar satu orang lagi yang masuk dalam jaringan atas transaksi jual beli narkoba ini. DPO tersebut berinisial Zul.

"Ternyata E ini pemesanannya ke IP, penjual ke bawah seharga 1,3 juta. Kita tanya sumber barang ternyata barangnya dari DPO Zul," kata Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Calvijn Simanjuntak, di kesempatan yang sama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya