Liputan6.com, Jakarta Selain produk rumah tangga dan produk sehari-hari yang mengusung label ramah lingkungan, kini hadir pemakaman ramah lingkungan. Bagaimana bisa sebuah pemakaman ramah lingkungan?
Sebuah video yang menggambarkan konsep kuburan organik viral di media sosial. Video tersebut memperkenalkan konsep "peti mati" pemakaman organik yang ramah lingkungan untuk mengubah kuburan batu nisan menjadi sebuah inovasi yang unik.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu dilakukan oleh Capsula Mundi, sebuah perusahaan asal Italia, seperti yang Liputan6.com lansir dari Independent, Kamis (25/7/2019). Capsula Mundi adalah proyek di Italia untuk memperkenalkan pemakaman Green Cemetries. Mengingat Bumi mulai kritis dan kekurangan daerah resapan air, Capsula Mundi bisa menjadi solusi dari itu semua.
Capsula Mundi adalah sebuah peti mati berbentuk kapsul yang nantinya bakal 'ditanam' di dalam tanah. Namun di bagian atas kapsul peti mati itu ada pohon.
Pohon akan terus tumbuh dan mengakar. Akarnya bakal menembus kapsul yang terbuat dari Starch Plastic (plastik ramah lingkungan) dan mengambil nutrisi dari jasad manusia yang meninggal di dalamnya. Itulah mengapa proses pemakaman ini disebut ramah lingkungan.
Pemakaman Ramah Lingkungan
Ide ini pertama kali dicentuskan oleh Anna Citelli dan Raoul Bretzel. Keduanya mengatakan terinspirasi mengerjakan proyek ini karena berpikir kontribusi apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat terkait tentang penghijauan. Keduanya ingin mendedikasikan pekerjaan mereka untuk kehidupan masyarakat luas.
Kematian adalah sesuatu yang misterius, terlepas dari agama, kematian adalah fenomena bilogis yang dialami oleh semua orang. Karena itulah mereka mendesain Capsula Mundi, peti mati yang menggambarkan sejauh mana kita dari Bumi.
Mereka yang meninggal dengan Capsula Mundi, akan diposisikan mirip dengan janin dalam rahim ibu yang hamil. Hal itu membuat kapsul peti mati tak menghabiskan banyak tempat.
Advertisement
Ubah Jasad Jadi Pohon
Jika sebuah Capsula Mundi dikubur maka dalam waktu beberapa tahun, pemakaman yang biasanya dipenuhi batu nisan keras, akan berubah menjadi sebuah hutan lebat yang berfungsi bagi lingkungan. Jasad yang diletakkan dengan posisi meringkuk seperti janin saat di kandungan itu 'ditanam' bersama benih pohon sehingga bisa tumbuh di atas 'makam' tersebut dan menggantikan peran nisan.
Jadi bisa dibilang jika rimbunan pohon Capsula Mundi itu merupakan bentuk kehidupan baru yang terlahir dari jasad manusia di bawahnya. Beberapa orang bahkan menilainya sebagai wujud 'reinkarnasi' modern. Kerabat yang meninggal akan bisa merasakan orang terkasihnya lewat rimbunan pohon itu.