Ini Kata Pakar tentang Manfaat Berjalan Kaki 30 Menit per Hari

Berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari dapat memberi banyak manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko banyak penyakit kronis.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2019, 09:00 WIB
Jalan kaki (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Berjalan kaki menjadi hal yang jarang dilakukan orang di zaman sekarang. Ketika pergi ke suatu tempat, orang-orang lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum atau daring. Saat membeli makanan, banyak yang memilih layanan pesan makanan online daripada berjalan ke luar rumah.

Padahal, dengan berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari, dapat memberi banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko banyak penyakit kronis.

Melina B. Jampolis, penulis buku The Doctor on Demand Diet mengatakan, "Berjalan kaki adalah latihan nomor satu yang saya rekomendasikan untuk sebagian besar pasien saya karena sangat mudah dilakukan dan memiliki manfaat mental dan fisik yang luar biasa.

Berikut, beberapa manfaat berjalan kaki 30 menit sehari dilansir dari Prevention ditulis Jumat (26/7/2019):

1. Meningkatkan suasana hati

Melina mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa berjalan teratur sebenarnya memodifikasi sistem saraf sehingga dapat menurunkan kemarahan dan rasa kesal. Apalagi jika melakukan jalan-jalan dengan pasangan, tetangga, atau teman baik dapat membuat rasa koneksi dan terhubung dengan mereka.

2. Membakar kalori

"Ketika rutin berjalan kaki, Anda mungkin merasakan celana Anda mulai lebih longgar di bagian tengan tubuh Anda, bahkan jika angka pada skala timbangan tidak terjadi perubahan," kata Melina.

"Berjalan teratur dapat membantu meningkatkan respons tubuh Anda terhadap insulin yang dapat membantu mengurangi lemak perut," tambahnya.

Ariel Lasevoli, pelatih pribadi di pusat kebugaran Crunch di New York menambahkan bahwa berjalan kaki setiap hari adalah salah satu cara paling efektif untuk untuk mengubah komposisi tubuh.

"Berjalan setiap hari meningkatkan metabolisme dengan membakar kalori ekstra dan mencegah kehilangan otot yang sangat penting seiring bertambahnya usia," jelas Ariel.

 


3. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Pejalan kaki menghindari pembatas jalan yang menutupi trotoar di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Pembatas jalan yang berada tidak pada tempatnya tersebut mengganggu pejalan kaki karena menutupi badan trotoar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

The American Diabetes Association mengatakan bahwa berjalan menurunkan kadar gula darah dan risiko diabetes secara keseluruhan.

Penelitian lain dari University of Boulder Colorado dan University of Tennessee menemukan bahwa berjalan kaki secara teratur menurunkan tekanan darah sebanyak 11 poin dan dapat mengurangi risiko stroke hingga 20-40 persen.

Sebuah studi 2002 di The New England Journal of Medicine juga menemukan bahwa orang yang berjalan, cukup untuk memenuhi pedoman aktivitas fisik dan memiliki risiko penyakit kardiovaskular 30 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berjalan teratur.

4. Sistem pencernaan meningkat

Rutinitas berjalan secara teratur dapat meningkatkan pergerakan usus, kata Tara Alaichamy, ahli terapi fisik di Pusat Perawatan Kanker di Amerika.

"Salah satu hal pertama yang harus dilakukan pasien bedah perut adalah berjalan kaki karena menggunakan otot inti dan perut, mendorong gerakan dalam sistem pencernaan kita," jelas Tara.

 


5. Melindungi Sendi

Ilustraasi foto Liputan 6

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa berjalan setidaknya 10 menit sehari atau sekitar satu jam setiap minggu dapat mencegah kecacatan dan nyeri radang sendi pada orang dewasa yang lebih tua.

Sebuah penelitian di American Journal of Preventive Medicine yang diikuti 1.564 orang dewasa berusia 49 tahun ke atas yang diminta untuk berjalan satu jam setiap minggu.

Mereka yang tidak berjalan kaki satu jam setiap minggu melaporkan bahwa mereka berjalan terlalu lambat dan memiliki masalah dalam melakukan rutinitas pagi mereka, sementara yang rutin berjalan memiliki pergerakan yang lebih baik.

6. Meningkatkan kekebalan tubuh

Penelitian dari Arthritis Research & Therapy menunjukkan bahwa latihan interval berjalan intensitas tinggi dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan pada orang tua dengan penyakit radang sendi.

Sebuah studi terbaru juga menunjukkan bahwa berjalan dapat membantu pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas.

Pasien dengan PPOK cenderung kelebihan berat badan karena mereka tidak dapat berolahraga untuk jangka waktu yang lebih lama dan mungkin sulit bernapas selama gerakan intens. Nah, berjalan kaki dapat membantu memperbaiki gejala dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolisme.

7. Panjang umur

Sebuah studi dalam Journal of American Geriatrics Society menunjukkan bahwa orang dewasa di antara usia 70 dan 90 tahun yang meninggalkan rumah dan aktif secara fisik akan hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.

Tetap aktif dan terhubung dengan orang-orang terkasih juga dapat memberikan dukungan emosional yang penting dengan seiring bertambahnya usia.

 


8. Tidur Lebih Nyenyak

Ilustrasi tidur. Sumber foto: unsplash.com/Kinga Cichewicz.

Jika Anda berolahraga secara teratur Anda akan tidur lebih nyenyak di malam hari. Sebuah studi tahun 2019 dari Sleep menemukan bahwa wanita pascamenopause yang melakukan aktivitas fisik intensitas ringan hingga sedang dapat tidur lebih baik di malam hari daripada mereka yang tidak melakukannya.

Berjalan juga membantu mengurangi rasa sakit dan stres yang dapat menyebabkan gangguan tidur.

 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya