Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara meminta pengusaha memberikan diskon besar-besaran khusus bagi pelajar dan mahasiswa dalam gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2019 yang sebentar lagi akan dimulai.
HBDI merupakan momen pesta diskon besar-besaran yang diadakan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).
HBDI 2019 akan digelar pada 16 - 31 Agustus mendatang. Gelaran ini juga sekaligus untuk ikut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. Lebih dari 200 perusahaan, 300 brand dan 18.000 gerai, lebih dari 70 kota, 133 pusat belanja akan berebut memberikan diskon terbaiknya pada momen tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi adanya momen diskon tersebut.
"Pemerintah tentunya mendukung acara HBDI ini," kata dia, dalam acara Jumpa Pers HBDI, di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (25/7/2018).
Dia menjelaskan, tahun ini Indonesia merayakan hari jadinya yang ke 74. Angka tersebut pun menjadi tema diskon besar-besaran yang diterapkan dalam HBDI.
"74 ini maknanya banyak, bisa diskonya 74 persen, harga khusus produk tertentu Rp 74.000," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Khusus Mahasiswa dan Pelajar Diskon Lebih Besar
HBDI akan memberikan aneka promo istimewa bernuansa 74, seperti diskon hingga 74 persen, harga khusus untuk produk tertentu seharga Rp 74 ribu, promo bagi mereka yang berusia 74 tahun, dan masih banyak Iagi.
Kendati demikian dia berharap akan ada diskon khusus bagi kaum pelajar dan mahasiswa. Diskon yang dimaksud adalah penawaran menarik di luar promo serba 74 tersebut.
"Nah saya juga kalau boleh nanti 16-31 Agustus ada hari khusus untuk pelajar atau mahasiwa karena pemerintah fokus mengembangkan SDM. Diskonnya ditambah 10 persen menjadi 84 persen untuk pelajar, tergantung panitia," ujarnya.
Dia menegaskan, Kemenkominfo juga secara khusus akan mendukung program HBDI dengan cara menyebarluaskan dan mensosialisasikannya.
"Semua ekosistem harus mendukung program ini," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement