Liputan6.com, Jakarta Masih banyak pandangan miring, dari elemen masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya memahami peran dan kiprah umat Islam Indonesia dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini. Demikian dikatakan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW).
Advertisement
“Faktanya, umat Islam Indonesia merupakan salah satu elemen besar di Indonesia yang perannya sangat seiring sejalan dengan perjalanan sejarah negara Indonesia terutama di era perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, lalu di era proses terbentuknya negara Indonesia termasuk proses perumusan dasar dan ideologi negara sampai perannya dalam mengisi kemerdekaan hingga kini,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan HNW saat melakukan audiensi dengan rombongan delegasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) yang dipimpin Sekretaris Jenderal DPP IMM Muhammad Robbi, di ruang kerja, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).
Diungkapkan HNW, fakta nyata peran serta kiprah umat Islam yang terdiri dari ulama dan para santri yang tertoreh dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia antara lain, keluarnya fatwa jihad Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari pada peristiwa pertempuran 10 November 1945, kepada umat Muslim untuk keluar berjihad melawan penjajah.
Lalu, keluarnya mosi integral pada 1950 yang digagas seorang ulama sekaligus politikus hebat masa itu Mohammad Natsir. Mosi Integral Natsir tersebut merupakan peristiwa politik yang menjadi cikal bakal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari sebelumnya negara bagian atau Republik Indonesia Serikat (RIS).
“Dan masih banyak lagi peran-peran penting umat Islam, bahkan hingga kini peran serta kiprah umat Islam Indonesia masih terus mewarnai. Sebut saja ormas-ormas besar Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, begitu besar peran dua ormas besar tersebut dalam bidang pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan dan lainnya,” tambahnya.
Intinya, lanjut HNW, pemahaman-pemahaman tersebut mesti disampaikan terus kepada masyarakat Indonesia bahwa fakta perjalanan bangsa Indonesia hingga saat ini bukan hanya peran satu pihak namun peran banyak pihak yang menyatu dalam bingkai kesamaan tujuan demi Indonesia.
“Selain itu pemahaman dan pencerahan tersebut juga untuk menepis pandangan miring kepada Islam, yang hanya karena perbuatan segelintir oknum yang kebetulan beragama Islam merugikan masyarakat. Intinya jangan sampai perbuatan segelintir oknum yang salah seperti aksi terorisme, radikalisme digeneralisir ke agama Islamnya,” katanya.
Pemahaman-pemahaman tersebut diharapkan HNW dapat membuka mata seluruh bangsa Indonesia terutama generasi muda Indonesia bahwa berbagai elemen bangsa salah satunya umat Islam, memiliki peran yang sama penting dalam setiap era, baik era lalu, kini dan masa yang akan datang.
(*)