Kronologi Oknum Polisi Tembak Pelaku Pungli di Palembang

Kasus penembakan pelaku pungli oleh oknum polisi di Palembang masih diusut Polresta Palembang.

oleh Nefri Inge diperbarui 25 Jul 2019, 23:00 WIB
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kasus penembakan yang terjadi di kawasan Macan Lindungan, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) masih diproses di Polresta Palembang. Brigadir IP yang menembak MR, pelaku pungli, sedang diperiksa oleh tim penyidik.

Kronologi penembakan yang menyeret Brigadir IP ini terjadi pada Senin (23/7/2019) siang, sekitar pukul 11.30 WIB.

Oknum polisi yang bertugas di Polres Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel ini, membawa truk milik orangtuanya dengan pelat G, yang terdaftar sebagai kendaraan dari Jawa Tengah (Jateng).

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, saat kejadian ada indikasi korban berusaha menodong Brigadir IP karena melihat pelat kendaraan oknum polisi tersebut berasal dari luar Sumsel.

"Tapi semua masih dalam pemeriksaan, anggota melaporkan dia (Brigadir IP) sebagai korban. Karena terdesak dan terancam, ya terpaksa (ditembak)," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (25/7/2019).

Menurut Kapolsek Ilir Barat I Kompol Masnoni, dari keterangan saksi-saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sempat terjadi adu mulut antara MR dan oknum polisi itu, sebelum terjadi penembakan maut tersebut.

"Saksi tidak tahu persis apa penyebabnya, karena melihat keributan itu dari kejauhan. Indikasi pungli atau tidak masih akan dipastikan dulu dengan penyelidikan," ujarnya.

Terkait lokasi penembakan oknum polisi di Palembang tersebut, diakui Kompol Masnoni memang sering terjadi pungutan liar (pungli) dengan beragam modus.

Namun, hingga kasus penembakan ini terungkap, belum ada laporan resmi yang masuk ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang terkait aksi pungli dan pemalakan.

 

 


Modus Pedagang Asongan

Polresta Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Memang belum ada laporan, karena kebanyakan yang lewat tersebut adalah kendaraan dari luar daerah Sumsel," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun, korban diduga berpura-pura menjadi pedagang asongan untuk melancarkan aksi punglinya. MR pun termasuk dalam salah satu pelaku pungli.

Jika aksi pemalakannya tidak berjalan mulus, pelaku pungli tidak segan merampas barang sopir hingga memecahkan kaca mobil korbannya.

Namun, pengakuan berbeda diungkapkan Dede, yang merupakan rekan korban. Dede yang melihat kejadian tersebut, membantah bahwa MR berusaha memalak oknum polisi tersebut.

"Saya lihat MR meyeberang membawa air mineral. Dia menawarkan dagangannya ke sopir mobil yang sedang berhenti di lampu merah Macan Lindungan," katanya, saat diinterogasi di Polsek IB 1 Palembang.

Namun, dia tidak tahu persis apa penyebab adu mulut antara MR dan Brigadir IP. MR lalu mengeluarkan kata-kata kasar ke oknum polisi tersebut. 


Tembakan Maut

SPKT Polresta Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Brigadir IP pun langsung mengeluarkan senjata api (senpi) dan menembak MR pada bagian dada kiri dari atas mobil.

"MR ditembak satu kali, tubuhnya langsung jatuh ke aspal. Bagian dadanya mengeluarkan banyak darah. Kami semua langsung membantunya," ujarnya.

Saksi mengenal MR selama ini memang berprofesi sebagai pedagang asongan, bukan pelaku pungli seperti yang dituduhkan.

Korban penembakan oknum polisi ini diketahui tercatat sebagai warga Jalan Macan Lindungan Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang. Bahkan, korban tinggal tak jauh dari lokasi penembakan.

Penembakan ini menjadi viral di media sosial (medsos) Instagram. Usai kejadian tersebut, sopir truk yang akhirnya diketahui sebagai oknum polisi ini sempat mendatangi Pos Lakalantas di TKP.

Brigadir IP akhirnya mendatangi SPKT Polresta Palembang dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Oknum polisi ini melapor sebagai korban pemalakan oleh korban yang ditembaknya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya