Liputan6.com, Perawang - Jika dulu Alex Sapirman (50) memandang kotoran sapi sebagai masalah, sekarang itu menjadi peluang rezeki terbaru. Penjualan pupuk kompos berbahan kotoran sapi itu bisa meraup Rp 200 juta per bulan, sementara penghasilan bersih bisa Rp 10 juta bagi kelompoknya.
"Per bulan penghasilan bersih, per orang kurang lebih Rp 10 juta dari kompos," ujar Alex di Perawang, Riau, sepeti ditulis Minggu (28/7/2019). Alex merupakan anggota Kelompok Tani Mutiara Indah.
Baca Juga
Advertisement
Alex adalah salah satu penerima program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program tersebut dilakukan oleh PT Arara Abadi, yakni salah satu unit forestry APP Sinar Mas di Riau. DMPA menyalurkan beragam bantuan seperti dana, fasilitas, dan pelatihan kepada para masyarakat desa Riau agar bisa mengembangkan bisnis selain perkebunan sawit.
Berkat usaha dan kerja keras Alex dalam berbisnis pupuk kompos, kondisi ekonominya pun semakin membaik. Kotoran sapi yang dulunya menumpuk dan tak berfaedah pun bisa diubah menjadi produk bernilai.
"Sebelumnya kotoran sapi itu menjadi masalah, yang namanya limbah ini menjadi masalah, dulu menumpuk-numpuk aja, malah kebingungan karena baunya itu," kata Alex.
Berkat program DMPA, Alex tak hanya terbantu pada pemasaran, tetapi juga dalam memahami kualitas pupuk kompos yang ia produksi. Sebab ada bantuan laboratorium yang ikut membantu lewat program DMPA.
"Dulu yang beli engga ada, setelah perusahaan memberi pelatihan, masyarakat lebih tau jadi ini berharga. Dan disertai hasil lab dari Arara Abadi, jadi ketika orang nanya unsur pupuk, kita bisa jawab," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bank Indonesia Ikut Membantu
Bank Indonesia (BI) ternyata turut memberi bantuan berupa kandang sapi senilai Rp 200 juta dan membiayai pelatihan. Arara juga membantu berupa fasilitas seperti mesin.
Tempat Alex dapat memproduksi pupuk kompos hingga 200 ton. Untuk porsi 100 ton dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan.
Harga jual pupuk kompos Kelompok Tani Mutiara Indah adalah Rp 1.130 per kilogram bagi perusahaan yang menjadi pelanggan tetap. Sementara, di luar itu dijual Rp 1.500-Rp 1.700 karena dipengaruhi biaya pengantaran dan pemasaran.
Advertisement