Liputan6.com, Brasilia - Ponsel yang digunakan oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro diakses oleh sekelompok peretas yang juga menargetkan seorang hakim senior dan jaksa pemimpin penyelidikan anti-korupsi, kata Bolsonaro pada Kamis kemarin.
"Saya diberitahu oleh Polisi Federal dan @JusticaGovBR (Kementerian Kehakiman) bahwa ponsel saya diserang oleh geng yang sudah ditangkap pada Selasa, 23. Upaya serius terhadap Brasil dan lembaga-lembaganya. Semoga mereka dihukum dengan keras! Brasil tidak lagi menjadi tanah tanpa hukum," tulisnya dalam twit.
Advertisement
Berita itu muncul setelah 'badai' politik muncul di Brasil, dengan beredarnya serangkaian chatting Bolsonaro di aplikasi percakapan yang bocor ke publik --sebagian besar dari Telegram. Dalam screen shoot tersebut, politisi sayap kanan ini ngobrol 'sesuatu' dengan menteri kehakiman, Sergio Moro, dan pejabat lainnya.
Laporan itu diterbitkan oleh situs investigasi Intercept and Brazilian, yang mana menunjukkan bahwa ketika masih menjadi hakim, Moro telah memberi nasihat kepada jaksa penuntut dalam persidangan korupsi terhadap mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Hal tersebutlah yang kabarnya menyingkirkan Lula dari pemilu Brasil. Setelah itu, Bolsonaro menunjuk Moro sebagai menteri kehakiman. Demikian sebagaimana melansir The Guardian, Jumat (26/7/2019).
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pelaku Ditangkap
Empat orang ditangkap pada Rabu, 24 Juli 2019, karena diduga meretas telepon Moro dan lainnya.
Pada hari Kamis, surat kabar Folha de S.Paulo melaporkan bahwa salah satu dari mereka, Walter Delgatti Neto, mengatakan kepada polisi federal bahwa ia secara anonim mengirim obrolan dari telepon yang diretas ke pendiri Intercept, Glenn Greenwald, tetapi tidak menuntut pembayaran.
Polisi federal menolak berkomentar.
Greenwald mengatakan, "Semua yang kami katakan dari awal adalah tentang cara kami memperoleh materi ini: cukup secara pasif menerima informasi yang sudah diperoleh dan kemudian melaporkannya."
Neto lalu menghadapi dakwaan pengadilan terpisah atas penggelapan, perampokan, perdagangan narkoba dan penggunaan dokumen palsu, Folha mewartakan.
Media Brasil memberitakan Bolsonaro bersikeras menggunakan ponsel biasa, alih-alih telepon terenkripsi yang diberikan kepadanya oleh dinas intelijen karena tidak bekerja dengan layanan media sosial, seperti Twitter dan WhatsApp, yang ia gunakan dengan rajin.
Pada Kamis kemarin, Bolsonaro berusaha meyakinkan rakyat Brasil bahwa ia tidak pernah berurusan dengan pihak keamanan nasional, diplomasi atau masalah sensitif lainnya melalui ponsel pribadi.
"Saya selalu berhati-hati dengan informasi strategis," katanya kepada wartawan. "Mereka membuang-buang waktu dengan saya."
Advertisement