Liputan6.com, Jakarta Syuting film Gundala telah selesai. Abimana Aryasatya mengaku lega. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tugas seorang aktor bukan hanya syuting tapi juga berpromosi. Karenanya, Abimana Aryasatya berkomitmen menyelesaikan masa promosi film Gundala.
Uniknya, usai syuting Gundala, banyak yang menyebut postur tubuh Abimana Aryasatya lebih tegap. Kulit tubuh dan wajahnya lebih putih serta bersinar. Merespons pujian ini, Abimana Aryasatya malah bingung. Menurutnya, tak ada yang berubah dari dirinya usai syuting Gundala.
“Mungkin karena saya habis pulang dari Korea ha ha ha! Enggak, ah! Mungkin karena saya lebih percaya diri saat memerankan Sancaka,” jawab Abimana Aryasatya kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Ia menduga, postur tubuh tegap dan wajah bersinar didapat dari frekuensi olahraga rutin selama masa persiapan syuting film Gundala.
“Olahraga juga membantu. Selama persiapan syuting saya berolahraga kayak orang mau ngantor. Pagi misalnya, saya olahraga weight lifting (latihan beban),” tutur bintang film laris Warkop DKI Reborn dan 99 Cahaya di Langit Eropa.
Empat Bulan Penuh
Abimana Aryasatya bercerita, usai latihan beban ia menjalani sesi reading dan berinteraksi dengan pemain lain. Setelah itu latihan kardio.
“Rutinitas semacam ini berlangsung selama empat bulan, setiap Senin sampai Jumat selama enam hingga delapan jam. Ini termasuk latihan silat di bawah pengawasan Cecep Arif Rahman,” kata Abimana Aryasatya.
Khusus Sabtu dan Minggu, Abimana Aryasatya rehat. Usai latihan, ia kerap kelelahan. Tiba di rumah, ayah empat anak ini langsung istirahat.
Advertisement
Bentuk Dada dan Lengan
Keesokan harinya, Abimana Aryasatya berlatih dan reading lagi. Ia menjelaskan, latihan beban difokuskan pada pembentukan dada dan lengan. Dua bagian tubuh ini simbol maskulinitas lelaki.
“Jadi, saat pakai baju terlihat lekukannya. Nantinya, ada beberapa adegan di mana saya tidak pakai atasan. Secara fisik, sebagai pahlawan saya harus tampak meyakinkan sehingga wajar orang menaruh harapan pada tokoh Sancaka. Saya juga latihan basic parkour,” imbuh Abimana Aryasatya seraya mengingatkan, menjadi pahlawan bukan soal fisik semata.
(Wayan Diananto)