Ekonom RI - China Menjajaki Potensi Mata Uang Yuan dalam Relasi Bisnis

Dialog forum dihadiri oleh panelis ekonom Indonesia dan China, membahas potensi Renmimbi atau Yuan dalam relasi bisnis kedua negara.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Jul 2019, 13:43 WIB
Ilustrasi mata uang yuan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Bank of China (BOC) cabang Jakarta dan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) telah berhasil menyelenggarakan FPCI - BOC CFO Forum 2019: Memahami Peran Tumbuh Renminbi China dalam Bisnis Internasional di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta pada 25 Juli. Acara ini juga didukung oleh Kamar China Dagang China di Indonesia.

Dengan tema "Memahami Peran Tumbuh Renminbi (Yuan) China di Bisnis Internasional," forum ini diadakan dengan latar belakang peringatan 10 tahun internasionalisasi Renminbi, kerja sama ekonomi dan perdagangan yang semakin dekat antara Indonesia dan China, serta mekanisme Penyelesaian Mata Uang Lokal yang berkomitmen untuk dipromosikan oleh Bank Sentral Indonesia.

Konsul Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan China, Wang Liping; pendiri FPCI, Dino Patti Djalal; dan Manajer BOC Jakarta Zhang Chaoyang menghadiri forum dan menyampaikan pidato.

Dialog forum dihadiri oleh panelis ekonom Indonesia dan China, seperti; mantan Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan, Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu RI, Loto Srinaita Ginting; Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia, Wahyu Pratomo; dan Kepala Ekonom Bank of China Hong Kong, E Zhihuan.

Secara keseluruhan, lebih dari 300 tamu dari pengusaha lokal, Kepala Pejabat Keuangan, pemimpin bisnis, perwakilan dari Kamar Dagang China dan asosiasi lainnya di Indonesia menghadiri forum ini.

Dalam sambutannya, Zhang menyampaikan bahwa, tahun ini adalah tahun ke-10peringatan promosi resmi Internasionalisasi Renminbi oleh People's Bank of China.

Selama 10 tahun terakhir, kemajuan besar telah terjadi. Di pasar Indonesia, Bank Indonesia Cabang China Jakarta mempertahankan pangsa pasar No 1 dalam nilai Renminbi Lintas Batas Kliring selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2018, nilai kliring Renminbi tercapai 201,2 miliar RMB Yuan atau 63 persen dari seluruh pasar Indonesia. Bank of China menyediakan semua layanan Renminbi yang memenuhi kebutuhan pelanggan korporat dan pribadi yang beragam, seperti Deposit dan pinjaman Renminbi, pertukaran Renminbi, pengiriman Renminbi, perdagangan keuangan Renminbi, impor dan ekspor uang kertas Renminbi, kartu debit dua mata uang Renminbi-Rupiah,Asuransi Jiwa, dan lain-lain.

Simak video pilihan berikut:


Mempererat Relasi Ekonomi RI - China

Ilustrasi mata uang yuan (iStock)

Konsul Wang Liping menyebut bahwa kerjasama ekonomi dan perdaganganantara Indonesia dan China semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir.

China telah menjadi mitra dagang Indonesia yang terbesar selama 8 tahun dan mitra ketiga dari sumber investasi ke Indonesia untuk 3 tahun berturut-turut. Melalui Internasionalisasi RMB, penyelesaian perdagangan lintas batas RMB dan pembukaan pasar modal RMB, Bank of China akan semakin memperdalam kerjasama ekonomi dan perdagangan, meningkatkan tingkat fasilitasi perdagangan antara Indonesia dan China, yang akan bermanfaat bagi rakyat dari kedua negara.

Lau Bingrong, pakar bisnis dari Bank of China Hong Kong, memberikan penjelasan komprehensif mengenai tinjauan kebijakan RMB, pengembangan pasar dan memperkenalkan rincian produk RMB dan layanan terkait yang disediakan oleh Bank of China.

Gita Wirjawan, Loto Srinaita Ginting, Wahyu Pratomo dan E Zhihuan menjelaskan risiko dan peluang untuk berinvestasi menggunakan obligasi China, peluang pengembangan untuk internasionalisasi RMB di bawah "Belt and Road Initiative", pengembangan transaksi RMB dan prospek likuidasi RMB di Indonesia di bawah mekanisme penyelesaian mata uang lokal, dan berbagi wawasan dan analisis mereka selama forum.

Mereka juga melakukan secara mendalam interaksi dan bertukar pendapat hari itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya