Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, buah sukun (breadfruit) yang ditanam dan dikembangkan di lahan gambut bisa berpotensi sebagai sumber pangan dunia. Ini karena tanaman buah sukun mampu tumbuh subur di lahan gambut yang menyimpan banyak karbon.
"Buah sukun yang kaya akan manfaat ini dapat dikembangkan di lahan gambut. Apalagi jika didistibusikan dan didukung dengan sosialisasi yang tepat, buah sukun akan mampu menjadi sumber pangan bangsa, bahkan dunia," papar Doni dalam keterangan rilis yang diperoleh Health Liputan6.com, Jumat (26/7/2019).
Advertisement
Buah sukun adalah sumber protein nabati berkualitas tinggi. Buah ini mengandung berbagai macam asam amino esensial yang lebih tinggi dari kedelai. Bahan buah sukun dapat ditumbuk menjadi tepung. Sukun juga kaya mineral di dalamnya sekaligus bebas gluten, dilansir dari Thrillist.
Konsumsi buah sukun lebih banyak di Kepulauan Pasifik, menurut situs sains NewScientist. Bahkan ada lebih banyak sukun yang diproduksi dalam 1 hektar daripada beras, gandum atau jagung. Buah sukun yang beratnya sekitar 3 kilogram mengandung karbohidrat dan makanan untuk sekeluarga yang terdiri dari lima orang.
US Department of Agriculture (USDA) mengkonfirmasi, bunga sukun juga mengandung bahan kimia kuat yang membuat serangga terbang enggan mendekat. Efek ini bersifat alami dan lebih efektif mengusir serangga.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Setempat
Menamam buah sukun, menurut Doni, menjadi langkah besar pemanfaatan lahan gambut. Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 15,4 juta hektar yang tersebar di 8 provinsi antara lain Sumatera Selatan. Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat sangat berpotensi ditanami berbagai jenis buah dan tanaman.
Potensi ini dapat dikembangkan sehingga mampu menunjang perekonomian masyarakat setempat.
"Dari hasil kajian oleh tim gabungan, ada nilai ekonomi dari lahan gambut, kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa," ujar Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead.
Dalam hal ini, lahan gambut yang terbilang rentan terbakar mampu menjadi peluang baru dalam strategi peningkatan ekonomi masyarakat. Yang paling utama, adanya pemanfaatan lahan gambut untuk menanam juga mengurangi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Dengan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia, perlu langkah nyata dalam proses peningkatan sumber daya. Kita harus mampu menciptakan budaya masyarakat yang cinta lingkungan. Ini dapat dibuktikan dengan beberapa keberhasilan masyarakat dan para pelaku usaha mencoba menanam beberapa bibit tanaman serta buah di lahan gambut" Doni menambahkan.
Hasil tanaman yang dipanen pun bisa dijual masyarakat setempat di pasaran.
Advertisement