Honor 20 Pro Mulai Dijual 2 Agustus 2019

Honor 20 Pro akan tersedia di Rusia mulai 2 Agustus 2019, sedangkan di pasar-pasar lain akan menyusul setelahnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Jul 2019, 09:00 WIB
Honor 20 Pro usung kamera yang serupa dengan Huawei P20 Pro. (Doc: CNMO)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah diumumkan pada Mei lalu, Honor 20 Pro akhirnya dirilis secara resmi. Peluncuran smartphone ini diumumkan di dalam sebuah acara di Moskwa, Rusia.

Dilansir GSM Arena, Senin (29/7/2019), Honor 20 Pro akan tersedia di Rusia mulai 2 Agustus 2019. Sementara pasar lain, termasuk Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, Belanda, Republik Ceko, Finlandia, Polandia, Malaysia, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, akan menyusul dalam waktu dekat.

Honor 20 Pro dibanderol 34.990 Russian ruble atau sekira Rp 7,7 juta di Rusia. Harga jual di negara-negara lain diperkirakan tidak akan jauh berbeda.

Honor 20 Pro sendiri disokong chipset Kirin 980, serta empat kamera belakang dengan resolusi 48MP, 8MP, 16MP, dan 2MP. Sensor sidik jari berfungsi ganda sebagai tombol power.

Peluncuran Honor 20 Pro sebelumnya mengalami penundaan, karena diumumkan di tengah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Smartphone daari sub brand Huawei itu pun akhirnya mendapatkan sertifikasi dari Google pada bulan lalu, sehingga proses distribusi bisa dilanjutkan.


Huawei: HongMeng Bukan Pengganti Android

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Lebih lanjut, Huawei beberapa waktu lalu memberikan penjelasan tentang OS HongMeng, yang selama ini disebut sebagai pengganti Android. Alih-alih sebagai OS untuk smartphone, HongMeng justru disiapkan untuk perangkat Internet of Things (IoT).

Dilansir Softpedia, Chairman Huawei, Liang Hua, dalam sebuah konfrensi pers pada pekan lalu mengatakan, perusahaannya belum memutuskan apakah pengganti Android harus disiapkan atau tidak. Sementara HongMeng ternyata saat ini disiapkan sebagai platform IoT.

"OS HongMeng dikembangkan untuk perangkat IoT, yang akan mengurangi latensi. Mengenai smartphone, kami masih menggunakan OS dan ekosistem Android sebagai pilihan pertama. Kami belum memutuskan apakah HongMeng dapat dikembangkan sebagai OS smartphone di masa depan," ungkap Hua.

Pernyataan Hua ini berbanding terbalik dengan sikap Huawei beberapa waktu lalu. Ketika laporan tentang HongMeng bermunculan sebagai pengganti Android, Huawei tak pernah membantah hal tersebut.

Pihak Huawei pun dilaporkan pernah mengatakan HongMeng memiliki kemampuan lebih cepat dibandingkan Android. OS ini pun disebut tidak hanya untuk smartphone, tapi juga perangkat lain seperti router, komputer, tablet, bahkan data center.

(Din/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya