Liputan6.com, Jakarta - Mall online Blibli.com merayakan ulang tahunnya yang ke-8. Di usianya yang baru, Blibli kian berupaya untuk meningkatkan bisnis digital lewat teknologi dan pengalaman pelanggan.
E-commerce lokal yang kental dengan nuansa biru ini pun menegaskan komitmennya untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
CEO Blibli.com, Kusumo Martanto, mengatakan, Blibli.com memulai bisnis dengan sederhana, namun kini telah berkembang menjadi mall online terkemuka di Indonesia.
"Terus mendorong perekonomian dan mengembangkan ekosistem digital merupakan kontribusi yang ingin terus kami lakukan. Misi Blibli.com ke depannya adalah membantu membangun masyarakat cashless serta pemberdayaan sumber daya manusia," tutur Kusumo dalam konferensi pers perayaaan ulang tahun Blibli.com yang ke-8, di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Salah satu bentuk fokus Blibli.com kepada pelaku UMKM adalah dengan menghadirkan kategori belanja bernama Galeri Indonesia pada platform e-commerce.
Di Galeri Indonesia ini, konsumen bisa membeli beragam produk UMKM Indonesia. Pasalnya menurut Kusumo, ada potensi besar pasar Indonesia, salah satunya di industri fesyen.
"Kami cukup fokus di merek lokal, misalnya bekerja sama dengan desainer lokal, contohnya Barly Asmara, dan lain-lain, serta dengan banyak merchant," kata Kusumo.
Ia menambahkan, dengan kerja sama pelaku fesyen lokal, Blibli.com ingin agar produk dari desainer lokal bisa dibanggakan.
Tidak hanya di bidang fesyen, produk UMKM lain pun ada di Blibli.com. Menurut Kusumo, Blibli.com sudah bekerja sama dengan banyak kementerian dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM di daerah-daerah.
Masih bertujuan untuk mendukung bisnis lokal, Blibli.com juga menghadirkan kompetisi pelaku bisnis UMKM bernama The Big Start. "Kompetisi ini tidak hanya memperebutkan hadiah, tetapi yang lebih penting adalah program pelatihan yang diberikan ke UMKM agar mereka bisa scale up," tutur Kusumo.
Ada 10.000 UMKM di Galeri Indonesia
Kusumo mengatakan, ada 10.000 UMKM yang turut menjajakan produknya di kategori Galeri Indonesia milik Blibli.com.
"10.000-an itu yang benar-benar memproduksi barang, bukan sekadar reseller. Jadi benar-benar produksi lokal, sementara jumlah keseluruhan merchant Blibli.com ada 70.000-an," tutur Kusumo.
Menurutnya, dari 10.000 mitra UMKM yang menjajakan produk di Blibli.com, kebanyakan adalah produk pakaian, kuliner, produk kerajinan dan seni.
"Kami sudah melihat, beberapa di antaranya sudah siap untuk lebih besar lagi. Mungkin tahun depan kami bisa siapkan mereka untuk ekspor," katanya.
Advertisement
Kontribusi Masih Minim
Sayangnya menurut Kusumo, kontribusi pendapatan dari produk-produk UMKM bagi bisnis Blibli.com masih kecil yakni 5 persen saja.
Tantangannya antara lain adalah ketidaksiapan pelaku UMKM untuk memenuhi jumlah permintaan yang tinggi. Untuk itu, Blibli.com juga menyiapkan pelatihan bagi para pelaku UMKM.
"Masalahnya, setiap kali order makin banyak, mereka tidak siap, kami membuat pelatihan. Kalau tidak, ya tidak berkembang besar," ujarnya.
Ada pula tantangan lain dalam mengembangkan jumlah pelaku UMKM di Blibli.com, yakni dari sisi konsumen yang belum gemar membeli produk dalam negeri. Ia pun mengingatkan konsumen agar mencintai produk dalam negeri.
Ditambah lagi masalah sosialisasi produk UMKM juga masih jadi pekerjaan rumah untuk meningkatkan bisnis UMKM.
"Sosialisasi produk UMKM juga menjadi PR, karena banyak produk yang bagus tetapi masyarakatnya tidak tahu," ujarnya.
(Tin/Ysl)