Liputan6.com, Subang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis informasi terbaru terkait erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Jawa Barat.
Kordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, jatuhan erupsi terdapat di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kawasan ini berjarak sekitar 10 kilometer lebih dari kawasan erupsi.
Baca Juga
Advertisement
Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.
Tangkuban Parahu merupakan kawasan unggulan di Subang, Jawa Barat. Banyak wisatawan yang datang ke sana.
Tercatat, ada sejumlah gunung di lokasi wisata yang berada di lokasi wisata. Seperti dikutip dari sejumlah sumber pada Jumat (26/7/2019), berikut 5 gunung di lokasi wisata yang mengalami erupsi:
1. Gunung Vesuvius
Gunung Vesuvius di Italia menjadi "sosok" yang mengancam sejak meletus pada tahun 79 Masehi, mengubur seluruh Kota Pompeii dan segala sesuatu yang berada di sana. Kota ini pun hilang selama 1.600 tahun, sebelum akhirnya ditemukan kembali secara tidak sengaja.
Selama 17.000 tahun terakhir, gunung berapi ini telah mengalami delapan kali letusan eksplosif yang diikuti oleh aliran piroklastik besar, menurut data Smithsonian Institute / USGS Global Volcanic Program.
Sementara itu, letusan terakhir Gunung Vesuvius terjadi pada tahun 1944.
Pemerintah Italia mengaku telah memiliki beberapa rencana untuk mengevakuasi warganya jika letusan serupa terjadi di masa depan. Sebab, kawasan itu juga merupakan area wisata.
Sementara itu, sedikitnya enam juta orang tinggal di sekitar Gunung Vesuvius.
Advertisement
2. Gunung Pinatubo, Filipina
Gunung Pinatubo, terletak di wilayah Filipina yang berpenduduk padat. Gunung berapi ini menjadi terkenal setelah letusan besar pada tahun 1991 --letusan terbesar kedua abad kedua puluh setelah Gunung Novarupta.
Meski gunung ini tidak memiliki sejarah letusan eksplosif sebelum erupsi, namun peristiwa tahun 1991 telah menewaskan sedikitnya 722 orang karena terdampak aliran piroklastik.
Selain itu, aliran piroklastik ini juga membentuk kaldera di tengah gunung berapi --yang kini menjadi danau indah.
Sekarang, lebih dari 21 juta orang tinggal dalam radius 100 kilometer (sekitar 62 mil) dari Gunung Pinatubo, menurut Global Volcanism Program.
3. Gunung Kilauea, Hawaii
Erupsi gunung api Kilauea di Big Island Hawaii, Amerika Serikat pada 2018 sangat mengkhawatirkan.
Gunung api Kilauea mulai meletus membuat puluhan rumah hancur terbakar dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Dikutip dari Time.com, lava dilaporkan kian mengalir deras ke hampir seluruh sisi gunung api Kilauea, menghancurkan pepohonan dan bebatuan yang dilewatinya, termasuk melukai kaki seorang pria.
Interaksi antara lava dan air laut menciptakan awan uap bercampur asam klorida dan partikel kaca halus, yang dapat mengiritasi kulit dan mata, serta menyebabkan masalah pernapasan.
Observatorium Gunung Api Hawaii mengatakan, bahwa aliran lava dan awan panas tersebut telah meningkatkan emisi sulfur dioksida hingga tiga kali lipat.
Joseph Kekedi, seorang penanam anggrek yang hidup dan bekerja sekitar 5 kilometer dari kubah gunung api Kilauea, mengatakan aliran lava dan awan panas memutus akses ke jalan-jalan utama di pesisir selatan Big Island. Padahal, kawasan di daerah itu merupakan area wisata.
Advertisement
4. Gunung Agung, Indonesia
Gunung Agung meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1963 dan tahun 2018 lalu. Ini adalah salah satu letusan terhebat dalam sejarah Indonesia.
Dampak dari letusan itu berlangsung selama 11 bulan, menghasilkan hujan abu tebal dan aliran piroklastik yang menyebabkan lebih dari 1.000 kematian serta rusaknya bangungan.
Kepulan asap yang sekarang kerap muncul di atas gunung sedang diamati terus menerus sepanjang 2018, menyusul letusan pada bulan November 2017.
Gunung Agung yang berada di Bali ini dikelilingi oleh populasi sekitar empat juta orang, menurut Global Volcanism Program.
5. Gunung Fuji, Jepang
Gunung berapi yang menjadi ikon Negeri Sakura, Gunung Fuji, pernah meletus pada tahun 1707, ketika gempa bumi besar membangunkannya dari tidur panjang, menurut laporan dari program Volcano World, Oregon State University.
Pada tahun 2014, para ahli memperingatkan bahwa Gunung Fuji berisiko erupsi lagi, usai gempa berkekuatan 9,0 SR mengguncang Jepang pada 2011.
Menurut para peneliti, gempa ini meningkatkan tekanan di bawah Gunung Fuji.
Letusan tahun 1707 menembakkan abu dan material vulkanik ke udara, bahkan mencapai Tokyo.
Jika Fuji meletus lagi, lebih dari 25 juta orang di daerah sekitarnya bisa terdampak, menurut Global Volcanism Program.
Advertisement