Indonesia Andalkan Catur Yuliana Rebut Medali Emas SEA Games 2019 dari Cabang Squash

Pada SEA Games 2019, Catur akan turun di nomor jumbo doble bersama pasangannya, Maudy.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Jul 2019, 16:45 WIB
Atlet squash andalan Indonesia, Catur Yuliana (kiri). (dok Pengprov Persatuan Squash Indonesia DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Catur Yuliana menjadi andalan kontingen Indonesia untuk merebut medali emas SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina, 30 November hingga 11 Dersember mendatang. Dia merupakan atlet squash kebanggaan Indonesia.

Pada SEA Games 2019, Catur akan turun di nomor jumbo doble bersama pasangannya, Maudy. Tentunya, mereka sudah kompak, meski Maudy merupakan atlet Jawa Barat, yang terkenal sebagai rival abadi Jakarta di cabang olahraga squash.

"Saya ditargetkan untuk mendapat emas di nomor jumbo double. Saya sebagai partner Maudy sudah kompak karena kita ditargetkan medali emas," katanya saat diwawancarai di Jakarta, Sabtu (27/7/2019).

Target medali emas di SEA Games 2019 tentu menjadi beban berat bagi setiap atlet. Namun, Catur cukup beruntung karena dia punya pengalaman tampil di SEA Games 2017, di ajang itu, atlet asal Jakarta ini mendapat medali perunggu.

"Target tidak membebani saya, karena saya berpikirnya santai. Sebab, di setiap latihan saya selalu fokus. Saya selalu menguatkan mental dan fisik," ucap Catur.

Lebih lanjut, Catur mengatakan, Malaysia merupakan lawan terberatnya dalam berburu emas di SEA Games 2019. Terlebih, atlet squash Malaysia sudah punya banyak pengalaman. "Kita harus kuatin fisik, kalau tidak, pengalaman pun tak akan berguna," ujarnya.

 

 


Dukungan dari Maskapai Lokal

Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara (dua dari kiri) memberikan bantuan kepada atlet squash Jakarta.

Jelang tampil di SEA Games 2019, para atlet squash Jakarta mendapat dukungan dari maskapai penerbangan lokal, Garuda Indonesia, yang berniat membangun lapangan squash. Besaran dana yang dikucurkan Garuda Indonesia sebesar Rp 250 juta.

"Bantuan ini merupakan sumbangan dari gaji para direksi. Ini merupakan bentuk keseriusan kami mendukung para atlet," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.

"Melalui bantuan dana ini diharapkan squash DKI dapat kembali memperoleh kejayaan seperti sebelumnya dengan terus menghasilkan bibit-bibit baru melalui pengembangan dan fasilitas penunjang bagi para atlet yang berkualitas terbaik untuk dapat memaksimalkan potensinya," katanya melanjutkan.

 


Bangun GOR Koja

Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Amalia Chrisna Damayanti turut mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dan perhatian dari Garuda Indonesia. Nantinya, bantuan dari Garuda Indonesia akan dibangun tiga lapangan squash di GOR Koja, Jakarta Utara.

"Biaya pembuatan lapangan baru itu menghabiskan Rp 400 juta. Dengan estimasi biaya sebanyak itu, kemungkinan bakal ada tiga lapangan baru," ucap Amalia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya