Liputan6.com, Surabaya - Sekitar 700 calon haji asal Bali yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 60 dan 61 tiba di Embarkasi Surabaya pada Jumat 26 Juli 2019.
"Sampai di asrama haji semua jamaah diharuskan melakukan perekaman biometrik," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Jamal kepada wartawan di Surabaya, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/7/2019).
Calon haji yang sudah mengikuti perekaman biometrik di daerah asal, dia menuturkan, tetap diharuskan mengikuti perekaman ulang data biometrik. Ia menambahkan, perekaman data biometrik tidak membutuhkan waktu lama, hanya kurang dari lima menit untuk setiap calon haji.
Baca Juga
Advertisement
Perekaman data biometrik di embarkasi Surabaya, ia menuturkan, dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat proses imigrasi saat jamaah memasuki wilayah Arab Saudi.
"Jadi saat tiba di Saudi, mereka tinggal pengecekan satu jari untuk memvalidasi dan mempercepat proses imigrasi," kata dia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali I Nyoman Lastra mengatakan, jumlah calon haji asal Provinsi Bali yang tergabung dalam kloter 61,62 dan 84 total 1.054 orang.
"Dari total JCH tersebut, 20 orang berangkat dari luar Bali dan meninggal dunia satu orang. Sehingga total JCH asal Bali sejumlah 1.033 orang," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
1.410 Calon Haji Tulungagung Diberangkatkan ke Embarkasi Surabaya
Sebelumnya, 1.000 lebih calon haji (calhaj) asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu diberangkatkan dalam dua gelombang pemberangkatan menuju Embarkasi Surabaya dan selanjutnya akan diterbangkan ke Tanah Suci, Mekkah pada Kamis pagi, 18 Juli 2019.
Seremoni pemberangkatan 1.410 jemaah calon haji itu dilakukan di depan pendopo Kabupaten Tulungagung dengan diangkut menggunakan 33 unit bus. Ada empat kloter (kelompok terbang) yang diberangkatkan sore itu, yakni kloter 33, 34, 35 dan 36.
"Sebenarnya dari Tulungagung ada lima kloter. Tapi untuk kloter 32 hanya tujuh orang yang digabungkan dengan rombongan calon haji dari Kabupaten Blitar," kata Kabag Kesra Pemkab Tulungagung Suyudi di Tulungagung,seperti dikutip dari laman Antara (17/7/2019).
Kendati prosesi pemberangkatan jemaah calon haji tidak semua terkonsentrasi di halaman pendopo Pemkab Tulungagung, tapi hal itu tak mengurangi kesakralan suasananya. Suasana haru mengiringi pelepasan para calhaj yang berangkat menunaikan ibadah rukun iman.
Advertisement
Selanjutnya
Terutama saat muadzin mengumandangkan adzan tanda shalat Magrib. Tangis beberapa anggota keluarga pecah saat jemaah calhaj berpamitan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Mekkah. Mereka sedianya akan berpisah dalam waktu sebulan lebih (40 hari).
Berangkat pada Kamis pagi, 18 Juli 2019 jemaah calon haji asal Tulungagung akan sampai kembali di kampung halaman pada 28 Agustus 2019. Rombongan calhaj asal Tulungagung termasuk pemberangkatan gelombang pertama, sehingga akan mendapat di Madinah.
"Di Madinah selama delapan hari untuk menjalankan 40 waktu salat wajib, berjamaah tanpa putus atau arbain," kata Suyadi. Dari Madinah, jemaah calhaj Tulungagung akan ke Mekkah, untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.