Liputan6.com, Jakarta Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi ketika di dalam ginjal terbentuk material keras menyerupai batu.
Melansir Klikdokter, material tersebut terbentuk dari limbah zat-zat dalam darah yang disaring ginjal, kemudian mengendap dan lama-kelamaan mengristal menjadi batu ginjal.
Advertisement
Secara medis ada bermacam-macam pengobatan batu ginjal. Salah satunya bisa dengan tindakan penembakan batu ginjal atau menggunakan gelombang kejut seperti yang dilakukan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maari atau karib disapa Buya Syafii pada Jumat, 26 Juli 2019 di salah satu rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode seperti yang dijalani oleh Buya Syafii itu umumnya dipilih jika kondisi batu kurang dari 2 cm dan fungsi ginjal masih bagus seperti disampaikan dokter spesialis urologi konsultan Ponco Birowo.
Jika ukuran batu ginjal kecil bisa dikeluarkan dibantu obat. Lalu, cara pengeluaran batu ginjal bisa juga dengan 'dibor' atau percutaneous nephrolithotomy (PCNL), yakni tindakan operasi batu ginjal dengan alat endoskopi. Kemudian, pada kasus-kasus tertentu pengangkatan batu ginjal dilakukan dengan operasi terbuka.
"(Tindakan dipilih) tergantung dari ukuran batu ginjal, jumlah batu ginjal, kondisi pasien, dan ketersediaan alat di rumah sakit tersebut," kata Ponco yang juga Staf Pengajar Departemen Ilmu Bedah Divisi Urologi FKUI-RSCM Jakarta kepada Liputan6.com pada Sabtu (27/7/2019).
Saksikan juga video berikut ini:
Pengobatan Batu Ginjal dengan Gelombang Kejut
Penembakan batu ginjal seperti yang sudah dijalani Buya Syafii merupakan salah satu tindakan yang digunakan untuk memecahkan batu ginjal. Tindakan itu menggunaan mesin Extracorporeal Shock Wave Lithotripsi (ESWL) yang mengeluarkan gelombang kejut 3.000 hingga 5.000 per sesinya.
"Gelombang kejut ini memberikan energi yang bisa memecahkan batu. Yang pasien rasakan biasanya seperti dijepret karet atau digigit semut di satu gelombang kejut," kata Ponco.
Banyak atau sedikitnya tembakan, kata Ponco, tergantung dari kerasnya batu ginjal. Semakin keras batu ginjal maka diperlukan tembakan yang lebih banyak.
Jika batu ginjal terlalu keras, tindakan penembakan batu ginjal akan dilakukan lebih dari dua sesi dengan jeda dua minggu. Usai tindakan, pasien biasanya sudah bisa pulang ke rumah. Dalam 1-2 hari usai tindakan biasanya urine berwarna merah disertai keluarnya serpihan batu ginjal.
Advertisement