Liputan6.com, Yogyakarta - Seniman Yogyakarta Erica Hestu Wahyuni membuka pameran seni tunggal dengan atraksi melukis di atas kain panjang yang ada di Hotel Melia Purosani Yogyakarta Jumat (26/7/2019). Atraksi dimulai Erica berjalan ke belakang panggung dengan lampu yang minimalis.
Lampu kemudian menyorot badan Erica yang mulai melukis dengan gaya seolah menari balet. Kuas yang dipegangnya seolah mulai menari membentuk warna dan bentuk yang indah.
"Ini bagian dari perform, jadi pembukaan tidak hanya omong-omong trus selesai tapi ada atraksinya, ini agar tidak ada beban ketika melihat pameran lukisan," katanya usai pembukaan pameran seni tunggal di Hotel Melia Purosani Yogyakarta Jumat (26/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Erica mengaku tidak butuh waktu lama untuk menyiapkan atraksi ini karena bekerja sama dengan Dongaji Batik Shadow.
Pameran seni berjudul “Soul Odyssey Journal” atau “Jurnal Pengembaraan Jiwa” ini dimulai dari 26 Juli hingga 30 Agustus 2019 pukul 10.00 pagi hingga 21.00 WIB di Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
"Saya kolaborasi dengan Dongaji Batik Studio dan kami cocok. Ini menggambarkan alam semesta ini style anak-anak muatannya mungkin ringan, tapi ini sebenarnya untuk save energi dan go green juga," katanya.
Ia mengaku pembukaan pameran seni tunggal dengan cara berbeda ini merupakan trobosan para seniman Yogyakarta. Atraksi yang diperlihatkan hanya untuk membuat para pengunjung di pamerannya rileks dan santai untuk menikmati karyanya.
"Atraksi ini baru kali ini di Pameran Seni Tunggal. Ini juga spontan. Ini kan dari batik kan dan ada alamnya dari Indonesia yaitu batik kan. Nanti kain buat perform akan dibatik dan ditambahin lagi,"katanya.
Gajah dan Karya Bertema Anak-Anak
Sebagai seniman yang sudah melakukan pameran seni tunggal, Erica memperlihatkan banyak karya seni berbentuk gajah. Walaupun tidak ia sadari namun 16 karya seni yang ditampilkan banyak yang memperlihatkan gambar gajah.
"Sebagian besar ya katanya gitu. Saya suka gajah sejak kecil. Filosofinya juga bagus dan mulai punah kan, jadi kita harus melestarikan itu saya seneng gabung dengan pelestari gajah," katanya.
Lukisan dengan dominasi warna yang kuat dan dominan warna cerah menjadi ciri khas karyanya. Permainan warna dasar yang kuat dengan gambar bertema anak-anak menjadi gaya seniman Yogyakarta ini.
"Daun-daun warna hijau lebur dengan warna lainya. Ini seperti dunia main-main. Mengalami anak anak kan selalu rindu masa itu mungkin pas di sungai atau lainnya setiap orang mempunyai hak merindukan masa anak anak. Saya seneng style dunia anak," katanya.
Beberapa karyanya bagi Erica memiliki pesan kedamaian bagi semesta alam. Sehingga bagi pengunjung pameran seni tunggalnya dapat merasakan pesan yang disampaikannya.
"Peacefull, seni ini untuk merasakan damai bukan untuk politik dan persaingan. Seni ini untuk stabilkan dan harmonis," katanya.
Advertisement