Liputan6.com, Jakarta - Uji psikologi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) dilaksanakan selama enam jam di Kantor Gedung Pusdiklat Kementerian Sekretaris Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2019) pagi. Waktu yang terbatas membuat peserta seleksi dituntut sigap, bahkan berlari meski ke kamar mandi.
Pantauan Liputan6.com, sejak pukul 08.30 WIB sampai dengan 10.30 WIB, sudah ada dua kali sesi rombongan Capim KPK keluar ruangan. Mereka menuju satu tujuan yakni toilet.
Advertisement
Ruang kamar mandi dan toilet yang terbatas membuat mereka harus berebut tiba lebih awal untuk buang air kecil. Tak sedikit bahkan rela berlari.
Wakabaraskrim Irjen Antam Novambar terlihat berjalan cepat menuju kamar mandi sambil tangannya dikibas-kibas dan sikunya ditekuk. Sementara Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri senyum-senyum berjalan santai.
Lain dengan itu, pimpinan KPK Laode M Syarif memilih berlari ke lantai atas melalui tangga. Dia bergegas menuju kamar mandi sambil menggigit pensil.
Capim KPK lainnya pun tergopoh-gopoh meninggalkan kamar mandi, apalagi saat panitia mendatangi mereka lantaran waktu habis.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Psikotes Setaraf Albert Einstein
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Yenti Garnasih menyampaikan, ratusan calon komisioner lembaga antirasuah yang mengikuti uji psikologi akan ditantang dengan tes yang juga dilalui oleh ilmuan terbesar abad ke-20, Albert Einstein.
"Tadi kan kita mendengarkan, bahwa ada lembar-lembar yang boleh diisi semuanya, boleh juga (hanya) 10. Karena menurut perhitungan, yang mengisi semuanya hanya Albert Einstein saja," tutur Yenti di Gedung Pusdiklat Kementerian Sekretaris Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2019).
Menurut Yenti, ujian psikotes Capim KPK mencakup dua hal yakni tes kejiwaan dan tes kepribadian. Untuk tes kepribadian, semua peserta wajib mengisi secara keseluruhan.
"Semoga kita dapat cukup (kandidat), karena kan ini masih beberapa tahap. Semoga dapat ya saya berharap semoga bisa di atas 50 orang (yang lolos). Jadi supaya nanti ada tahap selanjutnya kita masih ada sedia orang," katanya.
Uji psikologi ini wajib dilalui oleh seluruh Capim KPK. Jika tidak hadir atau terlambat lewat dari 15 menit, maka dinyatakan gugur.
"Nanti ada (tes selanjutnya) profile assessment, tes wawancara, tes kesehatan jasmani, greeting individual, masih beberapa tes lagi, ada beberapa. Ada lima, ada tracking, kita jalan. Kita so busy you know," Yenti menandaskan.
Pantauan Liputan6.com, para Capim KPK tampak khusyuk menjalani uji psikologi di Ruang Auditorium Pusdiklat Kementerian Sekretaris Negara.
Advertisement