Kesiapan KKHI Makkah Masuk Puncak Musim Haji, Wukuf dan Mabit

KKHI menyiapkan lebih dari 200 tempat tidur serta 100 tempat tidur lipat untuk mengantisipasi lonjakan jemaah yang sakit setelah masa Armuzna

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2019, 16:05 WIB
Ribuan umat muslim berkumpul di Bukit Jabal Rahmah saat mereka tiba di Arafah, sebelah tenggara dari kota suci Mekah Saudi, (20/8). Puncak ibadah haji ditandai dengan pelaksanaan wukuf di Arafah. (AFP Photo / Ahmad Al-Rubaye)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sedang mempersiapkan tim khusus yang akan diterjunkan saat puncak musim haji yakni saat wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah dan Mina.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah Muhammad Imran di Kota Makkah mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai mempersiapkan tim yang akan diterjunkan ke Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) saat puncak musim haji.

"Kami juga sedang proses penyiapan alat-alat dan obat," kata Imran dilansir Antara, Minggu (28/7/2019). 

Selain itu, KKHI juga menyiapkan lebih dari 200 tempat tidur serta 100 tempat tidur lipat untuk mengantisipasi lonjakan jemaah yang sakit setelah masa Armuzna.

"Kami siapkan tambahan 100 tempat tidur," tambah Imran.

Menurut KKHI, hingga Sabtu, 27 Juli kemarin pihaknya telah memulangkan 22 calon haji yang telah pulih dari sakitnya ke kloternya masing-masing. Beberapa dari mereka merupakan pasien yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Dalam setiap harinya, KKHI memulangkan pasien yang telah membaik kondisinya rata-rata 15-20 orang.

"Dominasi penyakitnya rata-rata adalah ISPA, pnemonia, penyakit paru kronis, menahun, diabetes dan hipertensi yang komplikasi," ungkapnya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mengedukasi Jemaah Agar Tetap Sehat

Jemaah Calon Haji Indonesia Kloter 2 Belum Berihram. (MCH Indonesia)

Sampai sejauh ini KKHI telah merawat lebih dari 400 pasien yang sakit dengan berbagai keluhan. Umumnya setelah dipulangkan karena kondisinya pulih, pihaknya mengedukasi jemaah agar mereka tetap menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup minum air, cukup makan buah, dan sayur.

"Jangan memaksa diri melakukan aktivitas yang berat selama berada di Makkah. Kemudian kepada para TKHI, kami titipkan pesan agar memantau jemaah yang sudah dipulangkan agar tetap konsumsi obat yang sudah dianjurkan dari dokter," katanya.

 Dalam sehari KKHI Makkah rata-rata menerima 20-30 pasien yang sakit. Imran menyarankan kepada jemaah yang akan salat di Masjidil Haram untuk selalu berangkat lebih awal dari pondokan sehingga tidak perlu berdesakan saat memasuki masjid.

"Kemudian sebelum berangkat minum air karena perjalanan cukup panas. Setelah itu sebelum keluar masjid jangan buru-buru dulu. Tunggu sekitar 20 menit agar tidak berdesakan di pintu keluar masjid," katanya.

Sebelum keluar masjid, jemaah sangat disarankan minum air zam-zam yang disediakan di masjid.

"Mengingat perjalanan ke terminal jauh dan sangat terik, agar tidak dehidrasi dan kelelahan terutama bagi jemaah lansia dan risiko tinggi," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya