Liputan6.com, Jakarta - Pencak silat menjadi pusaka leluhur dan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan tradisional khas bangsa Indonesia. Tak melulu soal bela diri dan olahraga, pencak silat juga mengandung aspek spiritual dan seni.
Pencak silat berkembang dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan aliran dan memiliki ciri khas tersendiri. Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber ke dalam enam perguruan pencak silat di Jabodetabek yang bisa dijadikan rekomendasi untuk belajar seni bela diri, Minggu (28/07/2019).
1. Sanggar Pencak Silat Troktok Kijang Putih Limo
Berdiri sejak awal 2012 di daerah Depok, Jawa Barat. Perguruan silat ini menjadi generasi ke empat di Jakarta dari tahun 1940. Memiliki total murid sebanyak 40 orang membuat pencak silat ini dikenal oleh kalangan luas.
Baca Juga
Advertisement
Perguruan yang memiliki warna khas kuning pada bajunya ini, memiliki berbagai prestasi mulai dari Juara 3 dari 130 peserta pada Turnamen Seni Golok Indonesia di Hotel Depok, Juara 2 Utama Se-Jabodetabek pada 2017 di Kemang, hingga Juara I Beregu di Festival di Kampung Silat Jampang pada 2018.
Tak hanya itu, perguruan silat yang dibimbing oleh Agus Sofyan ini memiliki murid yang berprestasi di sekolah. Hal ini karena berbagai muridnya sering memenangkan kejuaraan hingga akhirnya bisa mendapatkan sekolah impian lewat jalur prestasi.
Perguruan silat yang didirikan selama tujuh tahun ini, memiliki pola latihan seminggu tiga kali. Biasanya mereka akan latihan pada Sabtu pukul 16.00--17.30 WIB, Minggu pada pukul 07.00--10.00 WIB, dan pada Minggu Sore pukul 16.00--17.30 WIB.
Kegiatan latihan ini tidak di pungut biaya sepeserpun. Jadi untuk Anda yang berminat di daerah Depok, bisa mengunjungi langsung Perguruan Pencak Silat Troktok yang berlokasi di Jl. Limo Raya, Gg.Pinang II Rt002/015 No.4, Limo, Kampung Lebong, Depok.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Sanggar Pencak Silat Saidi Anam Rawajati
Perguruan yang belum lama didirikan ini sudah menyita banyak perhatian kaum muda. Saidi Anam didirikan pada 2016 untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat Betawi yang memiliki warisan bela diri.
Perguruan yang memiliki ciri khas warna ungu pada bajunya ini juga telah menorehkan berbagai prestasi. Salah satunya yaitu di Festival Muara Condet yang berhasil menyabet Juara 2 Se-Jabodetak pada tahun 2018 dan Juara 5 pada ajang Festival Betawi Taman Mini.
Memiliki murid lebih dari 50 orang yang berusia dari umur 6 hinga 23 tahun. Perguruan yang memiliki tiga pelatih ini mengadakan latihan selama tiga kali seminggu. Biasanya di pada Kamis, Sabtu, dan Minggu yang dimulai pada pukul 19.30--22.00 WIB.
Kegiatan latihan juga tidak dipungut biaya. Jika Anda tertarik dengan perguruan silat yang satu ini maka Anda bisa mendatanginya di Jl. Rawajati timur Rt.002/022 Gg. Porti, Ke. Pancoran, Jakarta Selatan.
Advertisement
3. Sanggar Silat Gerak Seliwa
Berdiri pada 2017, sanggar ini awalnya hanya mempunyai lima murid. Sanggar akhirnya bisa memperkenalkan misinya melestarikan buadaya pencak silat hingga memiliki murid sebanyak 125 orang, mulai dari usia 9 hingga 20 tahun ke atas.
Didirikan dengan tujuan menghidupkan dan membina para remaja di kota Jakarta ini, perguruan silat ini menorehkan sejumlah prestasi. Salah satunya saat Turnamen SGI (Seni Golok Indonesia) bisa masuk ke dalam sepuluh besar.
Tak hanya itu, Silat Gerak Seliwa juga pernah mendapat penghargaan Rekor Muri di Kota Tua dengan kategori Gerak Pencak Silat selama 24 Jam. Biasanya perguruan ini latihan selama dua kali seminggu yakni pada Sabtu Malam dan Minggu Sore.
Untuk mendaftarkan diri menjadi anggota, sama sekali tidak dipungut biaya. Anda hanya perlu memberikan uang kas sebesar Rp3 ribu per pertemuan. Uang kas akan digunakan untuk membeli perlengkapan silat dan juga seragam.
Jika berminat untuk menjadi salah satu anggota di perguruan silat ini, Anda bisa mendatanginya di Jl. Batu Ampar 3 Gg. Batu Ginyang II Kec. Kramat jati, Kel. Batu Ampar, Jakarta Timur.
4. Sanggar Pencak Silat Kong Haji Killin
Sejak berdiri pada2017, sanggar ini dulunya bernama Beksila Sima Putih hingga akhirnya berdiri sendiri menjadi Sanggar Kong Haji Killin. Karena masih terbilang baru, total murid dari sanggar ini hanya sekitar 10 orang mulai dari umur 6 tahun hingga 17 tahun.
Perguran silat yang dibimbing guru bernama Mustofa ini pernah mengikuti sejumlah turnamen ataupun kejuaraan. Di antaranya yaitu Festival IPSI, Festival Silat Madiun bersama Astrabi, dan Turnamen di Ciracas.
Sanggar ini memiliki latihan yang cukup padat yakni dari hari Senin, Selasa, Rabu, Sabtu dan Minggu mulai pukul 20.00--22.00 WIB. Perguruan silat ini tidak dipungut biaya, namun ada iuran seiklasnya untuk membeli berbagai fasilitas silat.
Ada berbagai jurus yang diajarkan ditempat ini, seperti beksi, seliwa dan macan. Jika berniat untuk belajar silat di sanggar ini Anda dapat mendatanginya di Jl. Tanggul Barat, Komplek Karawang, Rt08/012 persis di depan Masjid Nurul Zholam Jakarta Barat.
Advertisement
5. Sanggar Pencak Silat Besuk (Betawi Sukapura)
Sanggar Betawi Sukapura didirikan sejak 2005 yang saat ini memiliki total murid sekitar 35 orang dari usia 10 hingga 20 tahun ke atas. Perguruan silat ini memiliki ciri khas baju berwarna hijau untuk acara festival serta merah dan hitam untuk latihan.
Prestasi yang pernah didapat oleh sanggar ini yaitu Turnamen Piala DKI Jakarta yang berhasil memenangkan kategori Penampilan Terbaik, Di Gor Ciracas yang juga menyabet gelar penampilan terbaik hingga Juara 1 Berpasangan dan Juara 2 Perorangan di Setu Babakan.
Untuk latihan di sanggar ini tidak dipungut biaya, tetapi memang ada infak seikhlasnya untuk membeli seragam festival ataupun turnamen. Biasanya, untuk seragam biasa berwarna hitam murid akan membelinya sendiri di luar sanggar.
Jurus yang diajarkan di sanggar ini merupakan keturunan dari nenek moyang yakni keturunan dari Guru Besar Zainal Sholihin. Jika berminat untuk belajar seni bela diri di tempat ini, Anda dapat mengunjunginya di Jl. Raya Tipar Cakung, Gg.Salon Rt.004/003, Kel. Sukapura, Kec Cilincing, Jakarta Utara.
6. Perguruan Silat Cingkri Gerak Ciptra Rawabelong
Sanggar yang didirikan sejak 2003 ini memiliki murid kurang lebih 20 orang dari umur 7 tahun hingga umur 40 tahun. Perguruan silat ini memiliki berbagai jurus yang diajarkan untuk tradisi maupun turnamen.
Biasanya sanggar ini latihan selama dua kali seminggu, yakni Sabtu dan Kamis mulai pukul 19.00--22.00 WIB. Sanggar ini juga pernah mengikuti berbagai turnamen dan festival, salah satunya di Walikota Jakarta Barat.
Latihannya tidak dipungut biaya, tapi ada biaya pendaftaran yang dikenakan sebesar Rp150 ribu saat pertama kali mengisi formulir. Jika berminat untuk melestarikan budaya silat di sini, Anda dapat mengunjunginya di daerah Jl. Jalak Ishaq, Kel. Kampung Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.(Devita Nur Azizah)
Baca Juga
Mengintip Ratusan Mainan Artistik Unik di Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta, Buka Peluang Kolaborasi dengan Seniman Lokal
Garin Nugroho Rilis Film Bisu Berlatar Budaya Bali, Suara Gamelan dan Musik Elektronik Bakal Diputarkan Langsung Selama Ditonton
Saat 100 Perempuan Penari Bergerak Serempak Menarikan 38 Tarian Nusantara di Festival Art ChipelaGong
Advertisement