Dibayangi Sentimen The Fed, IHSG Diprediksi Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan ditutup melemah imbas daripada sentimen global.

oleh Bawono Yadika diperbarui 29 Jul 2019, 06:30 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tertekan pada perdagangan saham hari ini. Indeks diproyeksi akan ditutup melemah imbas daripada sentimen global.

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, pergerakan IHSG masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global. Oleh sebab itu, pihaknya memprediksi indeks bakal ditutup di zona merah.

"Investor kemungkinan masih akan wait and see (mengamati) menjelang keputusan resmi kebijakan suku bunga bank sentral AS The Fed," tuturnya di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Meski beberapa menyebutkan bahwa The Fed dipastikan akan memangkas suku bunga acuannya, Dennies melihat masih ada indikasi The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuan pada pekan ini.

"Apalagi jika melihat beberapa data perekonomian yang masih cukup baik. Jadi IHSG kami prediksi masih akan melemah dalam rentang 6.297-6.369," terangnya.

Seirama, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengatakan IHSG akan ditutup ke teritori negatif dengan diperdagangkan pada kisaran 6.300-6.400.

Saham-saham perbankan hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi rekomendasi yang disarankan pihaknya untuk dikoleksi investor pada hari ini. Itu seperti saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan dari Artha Sekuritas, pihaknya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Akhir Pekan Lalu

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (26/7/2019), IHSG tergelincir 76,12 poin atau 1,19 persen ke level 6.325,23. Indeks saham LQ45 juga melemah 1,47 persen ke posisi 1.009,09.

Sebanyak 307 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 118 saham menguat dan 117 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 480.493 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun. 

Investor asing jual saham Rp 1,3 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.007.

Dari 10 sektor pembentuk saham, semua sektor melemah. Sektor aneka industri melemah paling dalam dengan turun 2,67 persen, diikuti sektor manufaktur yang turun 1,9 persen dan sektor basic industri turun 1,78 persen.

Saham-saham yang melemah antara lain BELL yang turun 11,3 persen ke Rp 510 per saham, NUSA turun 11,11 persen ke Rp 64 per saham dan IBFN turun 10,89 persen ke Rp 180 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain FITT naik 29 persen ke Rp 129 per saham, POSA naik 24,44 persen ke Rp 336 per saham dan DWGL naik 21,11 persen ke Rp 109 per saham. Sayangnya penguatan beberapa saham tersebut tak cukup mengangkat laju IHSG.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya