Liputan6.com, Jakarta - Keempat cowok gagah calon Paskibraka Nasional 2019 ini memiliki cita-cita yang sama untuk jadi tentara.
Mereka adalah Muhammad Asri Maulana dari Kalimantan Selatan, Rayhan Alfaro Ferdinand Siregar dari DKI Jakarta, Catarino Jorge Fernandes dari Bangka Belitung, dan Muhammad Ma’ruf dari DI Yogyakarta.
Ketika pertama sampai di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PP-PON), Cibubur, Jakarta Timur untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan pasukan pengibar bendera pusaka (Diklat Paskibraka 2019), mereka langsung seru berbagi pengalaman masing-masing saat duduk semeja.
“Cerita udah punya pacar belum gitu, bercanda-canda doang,” kata Ma’ruf kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di lokasi, Kamis 25 Juli 2019.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga temannya pun tertawa lepas mendengar jawaban Ma’ruf. Maulana dari Kalsel turut menimpali jawaban lucu kawannya itu.
“Senang, Kak, soalnya nambah temen kan. Banyak temen, dominannya seneng tapi ada sedihnya juga, gugup juga gitu, dikit. Ditinggalin seseorang, haha,” kata Maulana menimpali omongan Ma'ruf.
Meski baru kenalan, mereka berempat terlihat kompak dan senang. Selain asyik bersenda gurau, mereka juga menceritakan perasaan kagetnya saat terpilih mewakili provinsi masing-masing.
Ma’ruf dari DI Yogyakarta mengaku, dirinya sempat tidak berharap muluk-muluk untuk bisa menjadi Paskibraka Nasional 2019.
“Saya sangat bersyukur karena ini rezeki saya dapat bergabung di Paskibraka Nasional ini, dan alhamdullilah juga. Ini ga nyangka banget bisa sampai nasional, padahal seleksinya juga ga terlalu niat gitu,” ujarnya.
Saksikan Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional
Banggakan Provinsi di Paskibraka Nasional 2019
Meski sempat ragu akan terpilih saat seleksi, kali ini Ma’ruf akan memberikan usaha maksimal di tingkat nasional
“Orangtua pesan jangan lupa berdoa sama Allah SWT dan jangan lupa selalu bersyukur,” kata dia dengan mimik serius
Catarino dari Babel juga memiliki semangat yang sama. Dia ingin bisa membanggakan provinsinya di tingkat nasional.
“Pesan dari orangtua saya dibilangnya lakuin aja apa yang terbaik bagimu, dan juga jangan lupa banggain nama provinsi, angkat derajat kamu dan orangtua, cuma itu,” Catarino menjawab dengan tenang.
Sedangkan, Maulana dari Kalsel mengingatkan bahwa doa dan usaha harus dilakukan beriringan. Alfaro dari DKI Jakarta juga mendapat pesan serupa dari kedua orangtuanya.
“Orangtua saya bilang jangan lupakan salat lima waktu, selalu bersyukur pada Allah SWT. Dan satu, kalau orang bisa, kita harus bisa juga,” ujar Maulana.
“Pokoknya selalu berdoa dan lakukan yang terbaik,” Alfaro mengakhiri.
Advertisement