Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.975.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(29/7/2019), IHSG berada pada posisi 6.325,23. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat dengan naik 18,59 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.343,82.
Sementara itu, indeks saham LQ45 naik 0,48 persen ke posisi 1.013,40. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 naik 0,41 persen ke posisi 555,40.
Baca Juga
Advertisement
Pada pembukaan perdagangan sebanyak 119 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 49 saham melemah dan 145 saham diam di tempat.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.349,36 dan terendah 6.336,84
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 14.951 kali dengan volume perdagangan 1,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 271,1 miliar.
Investor asing beli saham Rp 5,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.013.
Hampir seluruh sektor saham menghijau dan hanya sektor infrastruktur yang mengalami pelemahan dengan turun 0,47 persen. Sektor industri dasar memimpin penguatan dengan naik 0,37 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang naik 0,33 persen dan sektor manufaktur naik 0,34 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain YPAS melonjak 24 persen ke level Rp 620 per saham, POSA mendaki 21,43 persen ke level Rp 408 per saham dan DWGL naik 17,43 persen ke angka Rp 129 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAS turun 8,70 persen ke posisi Rp 126 per saham, saham FREN merosot 8,04 persen ke posisi Rp 180 per saham dan saham FITT turun 8,53 persen ke posisi Rp 118 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tertekan pada perdagangan saham hari ini. Indeks diproyeksi akan ditutup melemah imbas daripada sentimen global.
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, pergerakan IHSG masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global. Oleh sebab itu, pihaknya memprediksi indeks bakal ditutup di zona merah.
"Investor kemungkinan masih akan wait and see (mengamati) menjelang keputusan resmi kebijakan suku bunga bank sentral AS The Fed," tuturnya di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Meski beberapa menyebutkan bahwa The Fed dipastikan akan memangkas suku bunga acuannya, Dennies melihat masih ada indikasi The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuan pada pekan ini.
"Apalagi jika melihat beberapa data perekonomian yang masih cukup baik. Jadi IHSG kami prediksi masih akan melemah dalam rentang 6.297-6.369," terangnya.
Seirama, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengatakan IHSG akan ditutup ke teritori negatif dengan diperdagangkan pada kisaran 6.300-6.400.
Saham-saham perbankan hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi rekomendasi yang disarankan pihaknya untuk dikoleksi investor pada hari ini. Itu seperti saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan dari Artha Sekuritas, pihaknya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP)
Advertisement