Ada Kendala, Qarrar Firhand Finis Kedua di Kejurnas Gokart

Pegokart belia, Qarrar Firhand Ali tak bisa mengontrol emosi saat dilewati dari belakang oleh lawan pada Kejurnas Gokart Eshark.

oleh Defri Saefullah diperbarui 29 Jul 2019, 10:30 WIB
Qarrar Firhand Ali (kiri) harus puas finis di posisi kedua pada kejurnas Gokart Eshark (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pegokart Qarrar Firhand Ali (Tanada Racing Team) kembali gagal meraih juara pada kejurnas Gokart Karting Eshark putaran 5 di sirkuit Karting Sentul, Bogor, Minggu (28/7/2019). Pegokart berusia 8 tahun ini kembali mendapatkan kendala di saat balapan.

Putra bungsu pasangan mantan pembalap Firhand Ali dan Aimaa Fatimah ini kembali finis kedua secara overall di kelas kadet.Pembalap yang baru menginjak usia 8 pada 7 Januari lalu ini terus berusaha melakukan yang terbaik dengan semua kemampuan yang ia punya. 

Namun saat balapan, Qarrar mendapatkan kendala karena gokartnya disodok dari belakang. Ini membuat posisinya harus turun, meski sejak start ia sudah berusaha melakukan overtake dengan baik.

Tapi, lantaran disodok dari belakang, Qarrar harus puas hanya finis kedua setelah Raffael Kamal. Sedangkan Calvin Wibowo di posisi ketiga. Manajer Qarrar, Fariz Lutfi mencoba untuk menenangkan dia yang kembali gagal juara.

"Saya selalu punya ambisi bisa juara di setiap balapan karena itu merupakan target utama, tapi kadang kalau disodok lawan dari belakang itu cukup bikin saya bingung,” kata pegokart belia yang juga pelajar SD Al-Azhar Pusat, Jakarta ini.

video


Fokus Terpecah

Pembalap berusia 8 tahun, Qarrar Firhand Ali (istimewa)

Bahkan, Qarrar mengaku kerap kesal dengan kondisi itu yang membuat fokusnya lantas terbagi. Lutfi selalu tahu bagaimana cara menenangkan pegokart yang masih belia seperti Al, panggilan akrab Qarrar.

"Al ini masih sangat muda. Tentu saja selain latihan fisik dan skill ia juga harus diberi pembelajaran secara mental. Bagaimana ia mengatur emosinya untuk tetap bisa menjaga penampilannya tetap stabil dalam setiap kondisi, tentu ia juga harus terus belajar memperbaiki catatan waktunya," kata Lutfi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya