Liputan6.com, Jakarta Orangtua perlu memerhatikan bila anak berjalan miring ke kiri atau kanan. Apalagi saat berjalan, punggung anak juga tampak bengkok sebelah. Kondisi ini bisa saja anak menderita kelainan tulang belakang atau yang dikenal dengan skoliosis.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Christa Adriane Tenges menyampaikan, salah satu tanda skoliosis yakni cara berjalan yang miring sebelah, entah ke kiri atau ke kanan.
Advertisement
"Skoliosis sebenarnya kelainan tulang belakang. Tulang belakang harusnya lurus tapi ini mengalami kelengkungan. Dia melengkung ke kiri atau ke kanan. Biasanya nih kelihatan badannya saat jalan miring," jelas Christa melalui siaran Live Streaming Radio Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Senin (29/7/2019).
Berjalan miring sebelah termasuk salah satu tanda yang paling terlihat pada orang yang mengalami skoliosis, terutama pada anak. Penyebab pasti skoliosis pada anak, lanjut Christa, belum diketahui sampai sekarang ini.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Menyerang Anak-anak Usia Pubertas
Christa menegaskan, kasus skoliosis pada anak lebih banyak menyerang pada anak-anak usia pubertas, yaitu 7-15 tahun. Ini dipengaruhi anak masih dalam tahap tumbuh kembang, yang mana tulang rentan mengalami perubahan (kelainan) tertentu.
"Biasanya pada anak-anak usia pubertas. Ya, usia 7-15 tahun yang paling sering mengalami skoliosis," tegas dokter yang sehari-hari berpraktik di RS Umum Pusat Fatmawati, Jakarta.
Selain pembengkokan, gejala skoliosis hampir tidak disadari. Jika kelengkungan derajat tulang belakang agak lebih besar, maka bahu terlihat lebih tinggi sebelah.
"Ini kelihatan saat anak berdiri, apakah anak lebih condong (miring) ke sisi kiri atau kanan. Saat anak memakai celana ketat juga akan terlihat, apakah panggul tinggi sebelah," Christa melanjutkan.
Advertisement