Liputan6.com, Kubu Raya - Rajati Flower Garden atau Kebun Bunga Rajati menjadi sebuah destinasi baru di salah satu permukiman transmigrasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Nama Rajati merupakan akronim dari desa tempat objek itu berada, yakni Rasau Jaya Tiga. Lokasi ini berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Pontianak.
Kebun ini berbentuk memanjang sekitar 300 meter di sebelah utara dan selatan jalan masuk Rasau Jaya Tiga. Di sisi utara berbatasan langsung dengan saluran irigasi yang terhubung dengan anak sungai Kapuas.
Aneka bunga ditanam di lahan itu, seperti bunga kertas, matahari, kancing, dan jengger merah. Tidak hanya itu, beragam spot foto dan ayunan juga didirikan di kawasan kebun bunga.
Baca Juga
Advertisement
Ada pula bangunan berbentuk panggung beratap yang bisa digunakan sebagai tempat untuk melepas lelah, sekadar bersantai atau bercengkerama. Air di saluran irigasi juga bisa dimanfaatkan untuk wisata karena dilengkapi wahana bebek air.
Kebun bunga ini buka 24 jam dan tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk pengunjung alias gratis. Kecuali, pengunjung yang ingin bermain di wahana bebek air harus menyewa kapal bebek sebesar Rp 10.000 per 10 menit. Sedangkan, pengunjung yang datang ke tempat ini dengan membawa kendaraan pribadi cukup membayar parkir Rp 3.000.
Kebun Bunga Rajati sebenarnya sudah berdiri sejak setahun lalu, namun tidak dikelola secara optimal. Kebun Bunga Rajati ini pun dipugar oleh tim KKN UGM. Para mahasiswa berupaya mengangkat objek wisata di kawasan transmigrasi ini sehingga bisa menjadi salah satu objek wisata di Pontianak.
"Kami berusaha menyempurnakannya dengan melengkapi syarat pariwisata, meliputi, akses, amenitasi, dan atraksi," ujar Monika Listania Yuliandari, mahasiswi KKN UGM yang menjadi koordinator pemugaran Kebun Bunga Rajati, Sabtu (27/7/2019).
Edukasi
Tidak hanya membantu dari segi infrastuktur, tim mahasiswa KKN UGM juga memberi edukasi soal aneka bunga dan tanaman. Salah satu penyebab Kebun Bunga Rajati kurang berkembang dalam kurun waktu satu tahun terakhir karena minimnya pemahaman warga sebagai pengelola kebun bunga.
Menurut Monika, penting untuk mengetahui jenis bunga yang tepat ditanam di daerah ini karena cuaca di Rasau Jaya cenderung ekstrim. Akibatnya, pemilihan bunga yang kurang tepat bisa cepat layu.
Ia menyarankan untuk menanam amarilis atau bunga bakung yang tahan sepanjang musim dan pemeliharaannya mudah. Bunga bakung termasuk jenis tanaman umbi sehingga ketika bunganya habis, batangnya tetap bisa bertahan.
"Jika bunga tumbuh sepanjang musim, kawasan ini bisa jadi hidden oasis (oasis tersembunyi) di Rasau Jaya Tiga," kata Monika.
Tim mahasiswa KKN UGM juga berencana untuk menanam bunga amarilis di sisi timur kebun. Namun, hal itu tidak bisa langsung dilakukan karena masih harus menunggu bunga-bunga yang saat ini sudah ditanam layu dan gugur secara alami.
"Nanti akan kami ganti dengan puluhan bunga amarilis di areal itu," tuturnya.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement