Liputan6.com, Bandung - Legenda bulu tangkis Liliyana Natsir Indonesia memiliki pesan bagi orang tua. Dia berharap para orang tua memberikan dukungan penuh bagi anak mereka yang ingin menjadi atlet.
Pasalnya, keberhasilan atlet muda untuk mencapai kesuksesan bukan karena kerja keras dan semangat pantang menyerah saja.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk di umur yang sangat muda ini, mereka butuh dukungan dari orang tua. Itu menurut saya, karena saya mengalami itu. Orang tua mendukung, memperhatikan segala hal mulai dari gizi dari makanan dan istirahatnya. Itu menurut saya step awal yang penting," kata Liliyana ditemui di sela Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 PB Djarum di GOR KONI, Kota Bandung, Senin (29/7/2019).
Setiap atlet muda, kata sosok yang akrab disapa Butet ini, harus siap dengan konsekuensinya bilamana memiliki mimpi menjadi pemain kelas dunia. Terkadang saat menjalani hari-hari, seorang atlet akan merasakan lelah dan bosan. Namun menurut Butet, hal itu tidak dapat dipisahkan dalam keseharian.
"Mental itu yang harus dijaga. Kalau kalah boleh kecewa, tapi jangan berlarut. Kalau menang jangan cepat puas," ujar Liliyana Natsir.
Lebih dari itu, Butet menilai, ujian para atlet muda saat ini memang cukup berat. Kehadiran alat komunikasi berteknologi canggih misalnya. Di satu sisi sebenarnya dapat membantu seseorang dalam mencari informasi. Meski di sisi lain, buka tidak mungkin malah menciptakan rasa malas untuk berlatih.
Padahal, kata Butet, seorang atlet harus fokus mengembangkan potensinya untuk meraih gelar juara. "Atlet harus fokus, mereka butuh istirahat. Evaluasi terus menerus dan kalau terdegradasi kan gimana," kata Liliyana Natsir.
Tim pencari bakat meloloskan sebanyak 224 ke tahap berikutnya pada hari pertama Audisi Umum, Minggu (28/7/2019). Saat ini atlet terus berkompetisi untuk bisa mendapat beasiswa dari PB Djarum dan menjadi calon juara pebulutangkis nasional dan internasional.
Tahun ini, pencarian bibit atlet difokuskan pada dua kelompok usia yaitu U-11 dan U-13 putra dan putri. Para peserta yang terpilih harus melalui proses seleksi yang ketat sejak Audisi Umum hingga final yang akan digelar di Kota Kudus.
Kuasai Teknik Memukul
Butet tak hanya hadir untuk menyapa anak-anak yang mengikuti Audisi Umum. Pada kesempatan ini, Butet dipercaya sebagai bagian dari tim pencari bakat.
Melihat para atlet muda yang bertanding dia memberikan acungan jempol. "Saya rasa cukup bagus. Di usia-usia yang masih muda, mereka sudah tahu cara bermain yang seperti apa, teknik memukulnya seperti apa," katanya.
Ada sedikit saran dari peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio De Janeiro bersama Tontowi Ahmad ini kepada para atlet muda yang lolos dalam audisi. Dia berharap, anak-anak untuk selalu menjaga motivasi dan jangan malas mengembangkan teknik.
"Yang kita harapkan saat diterima nanti mereka calon-calon penerus juara dunia," katanya.
Sementara, soal kriteria Butet untuk setiap peserta yang akan lolos pada fase audisi ini adalah harus memiliki semangat juang yang tinggi dan tak pernah mau kalah bila sedang bertanding.
"Kalau masuk sudah loyo-loyo, malas, bukan tidak akan bisa tapi untuk menjadi pemain yang bagus itu harus punya jiwa juang yang tinggi. Itu juga menjadi salah satu penilaian untuk ke depannya," ujarnya.
Advertisement
Pesan Khusus untuk Atlet Muda di Jabar
Dalam kesempatan itu, tak lupa Butet menyampaikan kesannya terhadap antusias para peserta yang berasal dari Jawa Barat. Bukan tidak mungkin di dalam benak para pebulutangkis muda itu ada sosok-sosok yang menginspirasi mereka.
"Saya senang antusiasnya bagus sekali, berarti bibit bibit di Jawa Barat ini cukup besar. Mungkin mereka punya idola-idola yang dulu menjadi andalan Jabar, ada Taufik Hidayat, sekarang ada Anthony Ginting, ada Fajar Alfian," katanya.
Butet pun berharap, dari audisi umum ini akan hadir sosok-sosok penerus atlet nasional di masa depan.