Saat Ribuan Pedagang Pasar di Cirebon Punya Toko Online

Menjamurnya teknologi dan internet menjadikan peluang baru pelaku usaha khususnya pedagang pasar di Kota Cirebon untuk mengembangkan usahanya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Jul 2019, 21:00 WIB
Relawan TIK Kota Cirebon saat mengikuti TOT dalam rangka memberikan pembelajaran dan pendampingan kepada ribuan pedagang pasar agar memiliki toko online. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon -- Pengembangan produk UMKM berbasis digital terus dilakukan Pemkot Cirebon. Tak hanya di kalangan industri rumahan, pengembangan produk berbasis digital tersebut mulai menyasar ke kalangan pedagang pasar tradisional.

Kabid Statistik Sektoral dan Persandian Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dkis) Kota Cirebon Maulana mengatakan, sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah aplikator jual beli online.

"Kami bahkan tahun ini buat terobosan baru dengan cara memberikan traininig kepada relawan TIK untuk memberikan pendampingan kepada pedagang pasar agar mereka punya toko online," kata Maulana, Senin (29/7/2019).

Program tersebut merupakan kelanjutan dari program yang pernah berjalan pada tahun 2007 hingga 2008. Saat itu Pemkot Cirebon melatih 600 UMKM non pasar.

Namun dari jumlah tersebut, hanya 40 persen UMKM yang dilatih konsisten jual beli online. Pada kegiatan ini, kata dia, Pemkot Cirebon memberikan training kepada relawan kemudian menularkan ilmunya ke pedagang pasar.

"Waktu tahun-tahun lalu pelaku UMKM nya kami hadirkan nah tahun ini tidak kami hadirkan karena pedagang pasar kan pasti tidak bisa meninggalkan lapaknya. Jadi kami beri pendampingan hingga bisa," ujar dia.

Dia mengatakan, terdapat 25 trainer yang melatih pedagang di enam pasar tradisional Kota Cirebon. Bekerjasama dengan Kemenkominfo, para trainer ini mengikuti kegiatan gerebeg pasar UMKM Go Online.

Terdapat sekitar 9000 pedagang di enam pasar tradisional di Kota Cirebon. Maulana menargetkan 2000 UMKM baru hasil dari program gerebeg pasar itu sendiri.

"Nah untuk barang dagangan yang bisa dijual beli online sepertinya barang komoditas kering atau yang dalam kemasan. Kalau sayuran atau buah dan komoditas basah lainnya masih belum bisa. Mungin kalau di sekitaran Cirebon saja bisa yang komoditas basah," sebut dia.


Jutaan UKM Online

Relawan TIK Kota Cirebon saat mengikuti TOT dalam rangka memberikan pembelajaran dan pendampingan kepada ribuan pedagang pasar agar memiliki toko online. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Kasubdit pengembangan ekonomi digital pariwisata transportasi dan perdagangan dirjen aptika kemenkominfo Sumarno mengatakan, produk UMKM menjadi tonggak utama perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM mampu mengatasi berbagai macam gejolak perekonomian seperti krisis moneter. Tahun ini, ada 20 kota yang menjadi target Kemenkominfo untuk melakukan gerebeg pasar.

"UMKM ibarat ras ternak unggul ditengah gejolak ekonomi. Mereka tidak goyah walaupun kondisi ekonomi sedang tidak stabil," ujar dia.

Dia menjelaskan, geliat teknologi dan digitalisasi usaha menjadi peluang pedagang pasar untuk mengembangkan usahanya. Dia optimis kondisi UMKM di Kota Cirebon mampu dalam memanfaatkan teknologi.

Dia menyebutkan, tercatat sebanyak 8 juta UMKM sudah memanfaatkan teknologi untuk pengembangan usaha mereka. Dia juga berharap pedagang pasar di Kota Cirebon mampu membangun iklim usaha kecilnya berbasis digital.

"Melihat banyaknya potensi ini kami sudah canangkan gerakan 8 juta UMKM Go Online," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya