Liputan6.com, Jakarta Air putih sangat diperlukan tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Namun, ada aturan terkait konsumsi air putih. Misalnya, air putih tidak boleh diberikan pada bayi di bawah usia 6 bulan. Lalu, pemberian air putih pada bayi 6 bulan ke atas pun harus melalui tahapan tertentu. Berikut penuturan Mommy Yuni Nathasia dari Babyologist terkait pemberian air putih pada bayi.
Dokter anak saya saat itu menyarankan, sebisa mungkin anak jangan diberi banyak-banyak air putih. Saya tanya kenapa? Karena saat itu anak saya sudah mau menginjak 12 bulan. Berikut saya rangkum ya moms:
Advertisement
Untuk Bayi usia 6-12 bulan:
Ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan, Anda bisa memberikannya seteguk air. Tidak perlu banyak-banyak, hanya sedikit saja. Karena ditakutkan bisa memengaruhi nafsu makannya untuk menyusui.
Ketika bayi mulai dikenalkan dengan MPASI, berikan sedikit air putih padanya untuk mencegah sembelit. Jangan gantikan ASI atau susu formula dengan air putih, karena bayi tetap membutuhkan asupan susu walau telah memulai MPASI.
Menjelang usia 1 tahun, asupan air putih si kecil bisa ditingkatkan untuk menjaganya tetap terhidrasi.
Untuk Bayi usia 12 bulan ke atas:
Di usia ini, anak sudah mulai bisa dikurangi asupan ASI atau susu formula. Tingkatkan asupan makanan padat dan cemilannya, imbangi dengan air putih yang cukup.
Saat anak semakin aktif bergerak, kebutuhan asupan air putihnya semakin meningkat.
Minimal pemberian 1,3 liter air sehari untuk anak. Asupan cairan ini bisa didapatkan dari sumber lain, seperti makanan, juga susu.
Berikan buah kaya kandungan air untuk membuat anak tetap terhidrasi dengan baik saat dia sulit untuk duduk diam.
Pemberian air putih di bawah 6 bulan berbahaya karena Ginjal bayi masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga organ tersebut belum bisa mengolah dan mengeluarkan cairan dengan cepat serta tubuh bayi belum mampu mencerna cairan selain ASI dan susu formula.