Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pelebaran tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan agar dapat mengelilingi Pulau Samosir dengan menggunakan kapal pesiar berukuran besar.
"Sebelumnya, alur Tano Ponggol mempunyai lebar rata-rata 25 meter dalam kondisi dangkal. Untuk itu kita lebarkan menjadi 80 meter dan tambah kedalamannya, sehingga kapal pesiar bisa keliling Pulau Samosir sepenuhnya," jelas dia dalam pernyataan tertulis, Selasa (30/7/2019).
Baca Juga
Advertisement
Progres pengerjaan saat ini sudah sekitar 74 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Adapun proyek pelebaran alur Tano Ponggol dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, dengan kegiatan utama pelebaran dan pendalaman alur.
Berdasarkan informasi Kementerian PUPR, Alur Tano Ponggol akan dilakukan pelebaran dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 Km, dan kedalamannya ditambah dari 3 meter menjadi 8 meter.
Pekerjaan tersebut akan memindahkan tanah sebanyak 571.562 m3 untuk mendapatkan elevasi dasar alur pada 897 mdpl. Kontrak pekerjaannya dimulai Desember 2017 dan akan selesai Desember 2019 dengan anggaran mencapai Rp 313 miliar.
Sementara pada sisi kiri dan kanan nantinya akan menggunakan steel sheet pile untuk menjaga kekuatan tanggul. Setelah dilakukan pelebaran, pada sisi kiri dan kanan juga akan dibangun jalur pedestrian Sepanjang 1,5 km oleh Pemerintah Kabupaten Samosir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyesuaian Jembatan
Dengan adanya jalur pelebaran alur ini, secara otomatis perlu dilakukan penyesuaian desain Jembatan Tano Ponggol sebagai satu-satunya akses darat menuju Pulau Samosir dari Pulau Sumatera.
Ini bertujuan agar kapal pesiar besar dapat melewati sisi bawah jembatan. Sebagai informasi, kondisi jembatan saat ini hanya memiliki bentang 25 meter dan freeboard cukup rendah, sehingga kapal besar belum dapat melewatinya.
Konstruksi fisik jembatan rencananya akan dimulai pada 2020 dan ditargetkan selesai pada 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 297,15 miliar. Rencananya, panjang Jembatan Tano Ponggol yang baru akan memiliki panjang sekitar 1 km dengan 2 lajur.
Menteri Basuki menyatakan, saat ini desain pembangunan jembatan tersebut tengah didiskusikan bersama Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah setempat, terutama terkait ketinggian jembatan yang optimal.
"Kalau terlalu tinggi biayanya akan lebih mahal. Terlalu pendek juga tidak bisa dilewati kapal, sehingga kita cari apakah 10, 15 atau 9 meter. Untuk itu saya harus konsultasi dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi)," tukas dia.
Advertisement