Gara-Gara Konsumsi Protein Berlebihan, Binaragawati Ini Meninggal

Tanpa menyadari kelainan dalam tubuhnya, olahragawan binaraga asal Australia mengonsumsi asupan protein dalam jumlah besar.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Jul 2019, 13:00 WIB
Protein / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Meegan Hefford, seorang olahragawan binaraga dan ibu dua anak asal Australia meninggal usai mengonsumsi protein dan suplemen penambah massa otot berlebihan. Hal itu dilakukannya dalam rangka mempersiapkan kompetisi binaraga.

Heeford, yang saat itu berusia 25 tahun, diketahui memiliki kehidupan yang sehat dan bugar. Sang ibu, Michelle White mengatakan bahwa putrinya meningkatkan sesi olahraga sembari melakukan diet ketat sebelum meninggal. Saat kuliah dan bekerja paruh waktu, Meegan pergi ke gym dua kali sehari.

Namun, pada 19 Juni 2017, Meegan dilarikan ke rumah sakit setelah dia tiba-tiba tidak sadarkan diri.

Melansir Health pada Rabu (31/7/2019), dokter menemukan dia mengalami urea cycle disorder. Kondisi tersebut merupakan kelainan langka yang mencegah tubuhnya memetabolisme protein dalam tubuh dengan benar.

Meegan memang sempat mengeluhkan perasaan lesu dan tidak enak badan di awal bulan. Sang ibu mengatakan bahwa dia telah memperingatkan agar tidak terlalu banyak berolahraga.,

Sayangnya, nyawa Meegan tak bisa ditolong tim medis, dia meninggal pada 22 Juni lalu. Sertifikat kematian menyebutkan kondisi gangguan siklus urea tersebut menjadi penyebabnya, bersama dengan asupan suplemen binaraga.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Suplemen Protein Dalam Jumlah Besar

Ilustraasi foto Liputan 6

 

Setelah kematiannya, Michelle menemukan suplemen protein dalam jumlah besar di dapur putrinya. Bersama dengan itu, dia juga menemukan rencana diet yang rinci termasuk makanan kaya protein seperti daging tanpa lemak dan putih telur.

Kepada Mirror, Michelle memperingatkan pada orang lain tentang kejadian yang membunuh anaknya. Termasuk soal kondisi genetik yang dialaminya.

"Kami tidak tahu obsesinya terhadap kesehatan pada akhirnya akan membunuhnya," kata Michelle.


Kelainan Genetik Langka

Ilustrasi gen (iStock)

Nicholas Ah mew dari Inherited Metabolic Disorders Program di Children's National Health System's Rare Disease Institute mengatakan, urea cycle disorder (gangguan siklus urea) merupakan kelainan genetik langka. Di Amerika Serikat, kondisi itu hanya ada satu dari 35 ribu orang.

Mereka yang mengalami kondisi tersebut kekurangan satu dari enam enzim yang membantu menghilangkan amonia (produk sampingan beracun yang dibuat protein ketika dimetabolisme) dari aliran darah.

Pada orang normal, amonia harusnya dikeluarkan dari tubuh lewat urine. Namun, mereka yang mengalami gangguan siklus urea, amonia menumpuk di aliran darah dan jika mencapai otak, akan menyebabkan kerusakan.

 


Konsultasi dengan Dokter Sebelum Konsumsi Protein

Suatu Saat Bisa Saja Rekam Medik Harus Dibuka Saat Pasien Bermasalah Sehingga Tulisan Tangan Dokter Tidak Boleh Mirip Cakar Ayam (Ilustrasi/iStockphoto)

Gangguan itu bisa terjadi tanpa diketahui hingga ada sesuatu yang memicu gejalanya.

"Mungkin kombinasi penyakit atau cedera bersama dengan peningkatan besar asupan protein, dan itu mempengaruhi kemampuan mereka untuk menghilangkan amonia dalam sistem tubuhnya," kata Ah Mew.

Karena itu, Ah Mew mengatakan bahwa siapapun yang ingin meningkatkan asupan protein demi massa otot, harus terlebih dulu berkonsultasi dengan ahli fisiologi olahraga atau ahli gizi untuk melakukannya.

Dia menambahkan, apabila Anda adalah seorang binaragawan dan kerap mengalami mual, muntah, sakit kepala berulang setelah konsumsi banyak protein, segeralah periksakan kadar amonia.

"Tetapi, jika Anda merasa baik-baik saja, sangat kecil kemungkinan Anda akan memiliki kelainan yang tidak terdiagnosis seperti ini."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya