Liputan6.com, Denpasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar kongres di Bali. kongres kelima PDIP ini akan diselenggarakan di Hotel Inna Grand Bali Beach 8-11 Agustus 2019.
Ketua Panitia Pelaksana Kongres ke-V PDIP, Wayan Koster menjelaskan, pertemuan tertinggi di internal partai banteng gemuk dalam lingkaran itu akan dihadiri dua ribu peserta yang terdiri dari kepala daerah, wakil kepala daerah, serta Fraksi PDIP se-Indonesia.
“Mereka akan tiba di Bali pada tanggal 7 Agustus 2019 dan malam harinya akan diadakan malam budaya,” kata Koster di Denpasar, Senin 30 Juli 2019.
Kongres ke-V PDIP ini, Koster melanjutkan, rencananya akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Agustus 2019. Yang menarik, katanya, kongres kali ini akan dirangkaikan dengan perayaan hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka setelah sholat Ied Idul Adha PDIP akan melakukan penyerahan hewan qurban di beberapa masjid di wilayah Denpasar.
Baca Juga
Advertisement
“Kegiatan ini juga akan dihadiri sekitar 5.000-10.000 orang simapatisan PDIP pada saat acara hiburan. Mereka rencananya akan tiba di Bali tanggal 7 Agustus melalui jalur darat. Untuk itu, kami dari itu Panitia Pelaksana Kongres ke-V menyampaikan permohonan bantuan pengamanan dari Polda Bali demi kelancaran kegiatan tersebut,” ujar Koster yang juga Gubernur Bali itu.
Sementara itu, Koster memastikan PDIP Bali dan seluruh kader di Indonesia menginginkan Megawati Soekarnoputri untuk kembali menahkodai partai yang seluruh kongresnya diselenggarakan di Bali itu. “Pasti Ibu Mega lagi. PDIP Bali sudah sepakat untuk meminta dan memilih Ibu Mega kembali menahkodai partai ini,” kata Koster yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Bali itu.
Soal wacana ketua harian, Koster enggan membahasnya lebih rinci. Jika hal itu dikehendaki peserta kongres, ia mengaku tak mempersoalkannya. Hanya saja, sejauh ini hampir seluruh kader belum membahas hal tersebut lantaran percaya Megawati Soekarnoputri masih dapat dengan baik menjalankan roda organisasi partai.
“Kita belum pikir soal itu (ketua harian). Kalau soal faktor usia, Ibu Mega itu lebih sehat dari saya yang lebih muda. Kita tidak bicara ketua harian dulu,” tutur Koster.