Dalam Upacara Adat, Sultan Pahang Sah Dinobatkan Jadi Raja Baru Malaysia

Melalui sebuah upaca penuh adat dan tradisi, Sultan Abdullah sah dinobatkan sebagai raja baru Malaysia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jul 2019, 11:50 WIB
Raja Malaysia Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mencium salinan Alquran saat penobatan kerajaan di Istana Nasional di Kuala Lumpur (AFP/Malaysia's Department of Information/Najib Mohaini)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sultan Pahang, Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, sah dinobatkan menjadi raja ke-16 Malaysia pada Selasa 30 Juli 2019, dalam sebuah upacara yang dipenuhi dengan adat dan tradisi kerajaan Melayu. Momen ini secara resmi menandai masa lima tahun pemerintahannya sebagai kepala negara.

Sultan Abdullah, yang genap berusia 60 tahun pada hari ini, mengenakan pakaian upacara resmi bernama Muskat - jubah hitam panjang yang dihiasi dengan sulaman emas.

Sementara sang istri, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah mengenakan pakaian putih gading dan hijab berwarna serasi.

Sekitar 700 tamu, yang terdiri dari penguasa Melayu, menteri kabinet dan pejabat asing menghadiri upacara yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.

Di antara tamu-tamu asing terkemuka termasuk Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Zayed Al-Nahyan dan Sultan Hassanal Bolkiah Brunei.

Sultan Abdullah diproklamasikan sebagai Sultan Pahang keenam pada 15 Januari, menggantikan ayahnya. Dia kemudian terpilih sebagai raja ke-16 pada pertemuan khusus Konferensi Penguasa pada 24 Januari dan dilantik pada 31 Januari.

Penguasa wilayah Pahang itu naik takhta setelah pengunduran diri Raja Malaysia Sultan Muhammad V dari Kelantan pada bulan Januari.


Disumpah

Pemimpin negara bagian Pahang, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin, dilantuk menjadi Raja Malaysi yang baru pada Kamis 24 Januari 2019 (Bernama)

Raja baru Malaysia, Sultan Pahang, secara resmi naik takhta pada Kamis 31 Januari 2019. Raja Pahang, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin, terpilih sebagai raja pasca perundingan Dewan Penguasa.

Prosesi ini sekaligus menandakan masa jabatannya selama lima tahun mendatang.

Dalam upacara tersebut, band Resimen Kerajaan Melayu memainkan lagu nasional. Selanjutnya simbol raja diberikan, bersamaan dengan dilepaskannya 21 tembakan kehormatan. Demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Kamis 31 Januari 2019.

Sultan Abdullah kemudian memberikan inspeksi kepada pasukan khusus dari Kesatuan Militer Kesultanan Diraja Malaysia.

Selanjutnya, Sultan menuju Istana Negara untuk mengucapkan sumpah jabatan. Dalam upacara yang sama, Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah, juga mengucap sumpah sebagai wakil raja.

Sebelumnya, bendera raja telah dikibarkan di Istana Kuala Lumpur, Malaysia, sejak tengah malam.


Sosok Cerdas dan Penyuka Olahraga

Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari Negara Bagian Pahang (file photo / Bernama)

Sultan Abdullah naik takhta pada usia 59 tahun. Ia meneruskan Sultan Kelantan, Muhammad V yang menjadi raja dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah Malaysia.

Sultan Abdullah dikenal sebagai atlet yang memegang sejumlah jabatan di badan olahraga, termasuk FIFA. Ia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Hoki Asia.

Raja baru Malaysia ini juga seorang yang cerdas, terbukti pernah menjalankan studi di Queen Elizabeth College, Oxford University, Inggris. Di sana, Sultan Abdullah mempelajari ilmu kebijakan luar negeri dan diplomasi.

Malaysia memang negara yang unik. Negeri jiran itu menerapkan sistem pemerintahan monarki konstitusional, dengan jabatan raja berganti setiap lima tahun berdasarkan rotasi.

Rotasi yang dimaksud harus melalui mekanisme pemilihan oleh Dewan Penguasa yang terdiri atas pucuk pimpinan sembilan negara bagian. Seluruh kesultanan itu bernafaskan Islam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya