Liputan6.com, Jakarta - Ada beberapa wanita yang sukses dengan kariernya, namun kurang berhasil dalam soal asmara. Biasanya, wanita karier terlalu asyik bekerja dan mengejar cita-citanya sehingga lupa dan tidak sempat memikirkan jodohnya.
Jika Anda mengalami hal tersebut, rupaya kejadian ini bukan tanpa alasan. Seorang coach percintaan, Jose Aditya membeberkan empat kesalahan yang buat wanita karier sulit bertemu pasangan yang tepat lewat chanel Youtube yang diunggah pada 26 Juli 2019. Liputan6.com merangkumnya untuk Anda, Selasa, 30 Juli 2019.
1. Terlena
Tak bisa dipungkiri, wanita karier biasanya memiliki pekerjaan yang baik sehingga membuat dirinya memiliki jabatan di tempatnya bekerja. Karena terlalu fokus dan terlena akan kenikmatan yang diberikan oleh kariernya, mereka lupa akan kisah asmaranya.
Baca Juga
Advertisement
Ada juga yang memiliki karier dan belum mendapatkan penghargaan, tetapi belum mendapatkan jodoh. Selain karena terlena, hal ini terjadi karena masih banyak pemikiran negatif tentang suatu hubungan.
Menurut Jose, 99 persen wanita karier punya anggapan buruk tentang hubungan dan pernikahan. Ia takut akan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti, tidak bisa bekerja lagi, punya suami yang malas, hingga keluarga yang tidak harmonis.
Hubungan akan sangat merepotkan, jika memiliki pasangan yang tidak tepat. Mencari pasangan, sama halnya dengan rekan kerja. Apabila Anda mempunyai rekan kerja yang pengertian dan memenuhi segalanya, hal ini tentu akan menyenangkan dalam sebuah hubungan.
Solusinya dari kesalahan ini adalah mengubah pemikiran wanita karier dan mencari cara agar bisa bertemu dengan pasangan yang tepat. Salah satunya bisa mengikuti training relationship atau membuang pikiran negatif tentang hubungan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Panik dan Menurunkan Standar
Usia sebenarnya bukan faktor utama yang menentukan Anda mendapat pasangan. Tetapi, beberapa wanita karier akhirnya bingung dan panik saat menyadari usianya yang sudah tidak muda lagi. Hal ini yang membuat ia memilih pria mana saja untuk dijadikan sebagai pendamping hidup.
Akhirnya yang terjadi saat wanita karir bertemu dengan pria, ia tidak akan menyeleksinya dengan benar. Hal ini dapat memberikan efek penyelasan setelah menikah jika tidak cocok dengan karakter pasangan.
Biasanya, seorang wanita yang gagal menyeleksi calon pasangannya akan mengalami hal yang membuat dirinya seperti tidak bernyawa. Sebagai seorang wanita, Anda harus mempertahankan kriteria pria yang akan dijadikan sebagai pasangan hidup, agar menemukan pasangan yang tepat dan sesuai dengan diri Anda.
Advertisement
3. Lupa Caranya Bersenang-senang
Biasanya, perempuan sukses akan sibuk dengan pekerjaannya, sehingga lupa caranya bersenang-senang, tertawa, rileks dan menikmati hidup. Seorang wanita karier yang sudah memiliki jabatan tinggi memiliki beban, pekerjaan, manajemen waktu yang berat hingga akhirnya stres dan mempengaruhi kehidupan personal dirinya.
Jika hal ini terjadi pada Anda, tentu saja pria akhirnya malas mendekat dan justru takut. Hal ini terjadi karena pria berpikir bahwa wanita tersebut terlalu serius dan tidak punya waktu luang untuk bersenang-senang bersama.
Jika Anda mengalami kejadian seperti ini, cobalah untuk memberikan sejenak waktu untuk santai dan bersenang-senang. Selain bisa menghilangkan stres, hal ini juga sangat membantu untuk menghilangkan beban pikiran.
4. Terlalu Dominan dan Mengatur
Seorang wanita karier dengan jabatan yang tinggi biasanya akan mengatur segala sesuatunya sendiri dan mandiri. Tetapi sayangnya, banyak dari mereka yang lupa bahwa pria tidak nyaman diatur dan pria lebih suka bergerak dari kesadarannya sendiri.
Ketika Anda mendapatkan pasangan yang susah diatur dan Anda memiliki sifat yang dominan mengatur, yang timbul adalah stres dan ketidakcocokan. Hal ini membuat wanita tidak dapat berpikir dengan jernih dan akhirnya tidak menemukan pasangan yang tepat.
Sifat dominan mengatur ternyata mampu mempengaruhi pemikiran seorang pria. Jika pasangan Anda sudah menyerah dengan perlakuan Anda, akhirnya ia akan mengikuti semua aturan yang diberikan.
Jika hal ini sampai terjadi, seterusnya pria tersebut hanya akan menjadi pengikut Anda. Ia tidak bisa lagi dijadikan panutan atau pemimpin yang baik untuk kehidupan rumah tangga Anda. (Devita Nur Azizah)
Advertisement