Terkuak Motif Abah Grandong Makan Kucing Hidup-Hidup di Kemayoran

Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar mengatakan, dari dua orang saksi diperiksa, motif makan kucing karena pedagang menolak untuk mematikan lampu warungnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Jul 2019, 14:58 WIB
Lokasi Abah Grandong pemakan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat. (Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Polisi mengungkap motif di balik aksi seorang pria yang diduga Abah Grandong memakan kucing hidup-hidup. Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar mengatakan, dari dua orang saksi diperiksa, motif makan kucing karena pedagang menolak untuk mematikan lampu warungnya.

Menurut informasi dihimpun kepolisian, tanah tempat warga berdagang sudah tak lagi diizinkan pengelola. Akibatnya, tanah tersebut dipagar dan ditutup rapat dengan gembok, dengan menyewa penjaga sebagai pengawas.

"Pria yang makan kucing itu namanya Abah Grandong, dia penjaganya, diperintah dia tidak boleh ada yang nyalakan lampu warung tapi ada yang nolak jadi langsunglah atraksi dia ada kucing di situ tiba-tiba dimakan," kata Kompol Syaiful menuturkan ulang kesaksian dari dua orang yang telah dimintai keterangan terkait, Selasa (30/7/2019).

Menurut saksi, pedagang yang enggan mematikan lampu warung karena bila dimatikan maka akan gelap dan tak ada kehidupan. Padahal, mereka harus terus mencari nafkah untuk keluarganya.

Menurut Syaiful, pihaknya masih memburu keberadaan Abah Grandong. Tindakan memakan kucing hidup-hidup telah melanggar pasal penganiayaan hewan dengan ancaman sembilan bulan penjara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Keberadaan Abah Grandong

Keberadaan Abah Grandong dan bisa menjadi penjaga lahan di sana berdasarkan rekomendasi dua rekannya yang telah dijadikan saksi. Dua saksi itu berasal dari daerah yang sama dengan tersangka.

"Sama mereka ini satu kampung lah gitu. Mereka semua kerja disini," ujarnya.

Meski begitu, Abah Grandong sendiri belum lama bertugas menjaga lahan yang masih sengketa tersebut. Karena hanya baru hitungan hari saja.

"Itu di situ kan bergantian, dia bergantian, bapak itu dibawa ke situ kebetulan baru beberapa hari," sebutnya.

Reporter: Nur Habibie

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya