Liputan6.com, Jakarta - Kapal pesiar Genting Dream yang membawa 3.000 penumpang telah bersandar di Gapura Surya Nusantara, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (30/7/2019).
Kapal pesiar tersebut bersandar di Surabaya hingga pukul 16.00 WIB. Demikian mengutip dari instagram @surabayasparkling. Adapun para tamu mancanegara yang ada di dalam kapal tersebut berkunjung ke tempat wisata di Surabaya.
Tempat wisata itu antara lain House of Sampoerna, Pura Jagat Karana, Patung Budha 4 Wajah, Klenteng Hong San Tan, Tugu Pahlawan, Pasar Genteng, Tunjungan Plaza, Hotel Majapahit dan Tretes. Demikian mengutip dari akun @lovesuroboyo.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman Dream, Genting Dream merupakan kapal pesiar terbesar dan termewah di Asia. Pertama kali berlayar pada November 2016. Pelayaran perdananya dari Hong Kong dan singgah di berbagai tujuan di Vietnam seperti Ha Long Bay dan Da Nang.
Kapal dengan panjang 335 meter tersebut dibuat di Jerman dan dibawa melewati Sungai Ems River menuju Laut Utara.
Pada rute pelayaran perdananya dari Singapura menuju Surabaya dan Bali Utara pada 11 Desember 2017. Ada dua jenis perjalanan yang ditawarkan dalam kapal pesiar ini perjalanan enam hari lima malam dan tiga hari dua malam.
Genting Dream memiliki 70 persen stareroom dengan private balcony menghadap pemandangan lautan lepas. Selain itu juga disediakan butler service standar Eropa dan spesial guest privalage dan lebih dari 35 restoran serta bar yang menawarkan hidangan Asia dan internasional.
Genting Dream juga menawarkan koleksi kegiatan dan hiburan termasuk enam seluncuran air, area panjat tebing, over the sea zip line sepanjang 35 meter, lapangan golf mini, arena bowling glow in the dark, teater zodiac berkapasitas 999 seater untuk saksikan pertunjukan kelas dunia, fasilitas karaoke dan klub malam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
135 Kapal Pesiar Bakal Singgah di Pelabuhan Pelindo III pada 2019
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) mencatat bakal ada 153 kedatangan kapal pesiar di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh perseroan di tahun 2019 ini.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan, dari ratusan kapal pesiar yang akan datang tersebut, sebagian besar menjadikan Pelabuhan Benoa, Bali, sebagai tujuan utama. Tercatat akan ada rencana 75 kedatangan di Pelabuhan Benoa.
Selanjutnya 17 rencana kedatangan ke Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, ke Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah sebanyak 16 rencana kedatangan.
Rencana kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur sebanyak 16 rencana kedatangan, Pelabuhan Celukan Bawang, Bali sebanyak 6 rencana kedatangan, Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Barat 3 rencana kedatangan, Pelabuhan Banyuwangi 1 rencana kedatangan.
Kedatangan di Pelabuhan Badas direncanakan 3 kedatangan, Pelabuhan Maumere dan Pelabuhan Kupang masing-masing 1 rencana kedatangan. Pelabuhan Ende dengan 2 rencana kedatangan dan Pelabuhan Probolinggo ada 12 rencana kedatangan.
“Jumlah tersebut adalah rencana yang sudah tercatat di Pelindo III sepanjang tahun 2019 ini. Namun jumlah tersebut masih dapat berubah, bisa saja bertambah maupun berkurang,” kata Putut dalam keterangannya, Senin (25/2/2019).
Putut menyebut sejumlah faktor dapat mempengaruhi rencana kedatangan kapal pesiar. Isu keamanan menjadi hal utama yang menjadi perhatian para operator kapal pesiar.
Pihaknya menyontohkan tahun 2018 lalu ada 149 rencana kedatangan kapal pesiar di lingkungan Pelindo III dan hanya terealisasi 138 kedatangan kapal pesiar. Ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo serta bencana alam di Nusa Tenggara Barat menjadi faktor yang mempengaruhi jumlah kedatangan kapal pesiar di Pelindo III tahun 2018 kemarin.
“Setiap tahun jumlah kedatangan kapal pesiar terus meningkat, tahun 2017 kami mencatat realisasi 125 kedatangan kapal pesiar dan di tahun 2018 kemarin sebanyak 138 kedatangan. Kami optimis jumlah kedatangan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Advertisement
Undang Operator
Pelindo III berencana mengundang para operator kapal pesiar untuk menginformasikan fasilitas-fasilitas penunjang kapal pesiar yang tengah disiapkan oleh Pelindo III beberapa diantaranya adalah pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali dan Terminal Gilimas di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat.
Di Pelabuhan Benoa, Bali misalnya, Pelindo III memperdalam alur pelayaran dari sebelumnya minus 11 meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) menjadi minus 13 meter LWS. Kolam pelabuhan di dermaga timur diperdalam dari minus 9 meter LWS menjadi minus 12 meter LWS. Selain itu juga dilakukan peningkatan kapasitas dan perbaikan terminal penumpang.
“Jika selama ini di Pelabuhan Benoa kapal-kapal pesiar ukuran besar diatas 250 meter hanya dapat berlabuh di luar pelabuhan, dengan adanya revitalisasi yang kami lakukan kapal-kapal tersebut dapat bersandar di dermaga. Hal ini tentunya akan menambah minat kedatangan kapal pesiar karena dari sisi keamanan dan kenyamanan mereka terjamin. Terminal Gilimas juga kurang lebih sama, kami memberikan peningkatan fasilitas dan pelayanan dari yang sebelumnya,” ungkap Putut.
Berbagai Fasilitas
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat saat dihubungi terpisah mengatakan serangkaian peningkatan fasilitas pelabuhan khususnya terkait dengan kapal pesiar adalah upaya Pelindo III dalam mendukung pencapaian target wisatawan mancanegara tahun 2019.
Dari target 20 juta wisatawan mancanegara, 3 juta diantaranya diharapkan mampu disokong oleh BUMN. Untuk mencapai target tersebut, Kementerian BUMN membentuk tim sinergi BUMN Pariwisata dimana Pelindo III menjadi salah satu anggotanya.
“Sedikitnya ada 88.778 wisatawan mancanegara penumpang kapal pesiar yang turun di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III di tahun 2017 dan 125.218 wisatawan di tahun 2018,” pungkasnya.
Advertisement