Liputan6.com, Jakarta - Publik, khususnya para pengguna jejaring sosial tengah diramaikan dengan sebuah Stories Instagram seorang warganet yang menunjukkan potret seekor kucing liar yang berada di area perumahannya dalam kondisi sekarat.
Baca Juga
Advertisement
Dalam unggahannya, kucing itu sekarat karena dipukul untuk memisahkannya dengan kucing lain.
Stories Instagram itu diunggah ulang oleh akun Rumah Kucing Banjarmasin. Dalam unggahan itu, dituliskan kucing itu bernama Tetew.
Tetew merupakan kucing tanpa majikan yang hidup dan diberi makan orang-orang di komplek tersebut. Namun, pada Juli 2019, Tetew sekarat dan mati.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dipukul karena berkelahi
Menurut pengunggah cerita, Tetew sekarat dan mati dipukul untuk memisahkannya berkelahi dengan kucing lain. Pemukulnya merupakan pemilik kucing itu.
Dalam unggahan itu pun disebutkan kayu yang digunakan tidak terlalu besar untuk ukuran manusia, tapi cukup besar untuk ukuran kucing.
Advertisement
Tak bisa menyelamatkan Tetew
Pengunggah cerita itu mengatakan saat itu dia sedang menjemur pakaian. Karena pandangannya terhalang, pengunggah itu tidak tahu kalau tetangganya sedang memukuli Tetew. Rasa bersalah pun menghinggapinya karena tak bisa menolong Tetew.
Pengunggah itu pun menambahkan bahwa dirinya yang pertama mengetahui kondisi Tetew dalam kondisi sekarat. Selang beberapa waktu, dia pun menemukan Tetew dengan mata terbuka dalam keadaan sudah mati.
Dalam salah satu unggahannya pun pengunggah berpesan, "Jangan menyakiti makhluk yang lemah."
Respons warganet
Unggahan tersebut pun mencuri perhatian warganet. Hingga Selasa (30/7/2019), foto dan video itu telah mendapat lebih dari 4,5 ribu komentar.
Dalam unggahan ulang @catshelterbanjarmasin, dituliskan pengunggah cerita itu adalah pemilik akun @missridha.
Banyak warganet geram dan sedih dengan kejadian itu. Misalnya komentar akun @vicanovicaaa, "Sedihhhhh" atau akun @arista_yosa19, "Ko jadi nangis liatnya."
Komentar lain yang menunjukkan kegeraman mereka pun muncul. Itu terlihat dari komentar-komentar yang dilontarkan, seperti "jahat."
Beberapa warganet lain mempertanyakan mengapa tidak langsung membawanya ke rumah sakit hewan, bukan merekamnya.
Ada pula warganet yang membahas soal pengusutan kasus itu. Itu misalnya komentar @nauralilisfitriyanti18, "Padahal bisa diusut kan masalah ini." Namun, hingga tulisan ini dibuat, belum ada laporan soal pengusutan kasus itu.
Tak tertinggal, doa pun mengalir melalui komentar. Salah satunya dari akun @nenesrestu "Ya Allah semoga Tetew tenang di sana, semoga di surga nanti Tetew gak sakit lagi ya sayang."
Penulis:
Santi Muhrianti
Universitas Padjadjaran
Advertisement