Liputan6.com, Jakarta - Abah Grandong, pria pemakan hewan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat, diduga mempelajari aliran ilmu tertentu atau ilmu hitam. Hal itu diketahui usai polisi memeriksa beberapa saksi terkait peristiwa tersebut.
"Kebetulan mereka juga orang punya ilmu-ilmu begitu," kata Kanit Reskrim Polsek Kemayoran, AKP Bambang Santoso saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).
Advertisement
Oleh karena itu, Abah Grandong, yang menjadi penjaga lahan sengketa, di sekitar lokasi tersebut, berani memakan kucing secara hidup-hidup.
Namun, apa yang ia lakukan itu hanya untuk menakuti salah seorang pemilik warung yang tak ingin menutup warungnya.
"Merasa spontanitas ya namanya orang punya ilmu ya emosinya gimana, kan spontanitas," ujar dia.
Meski Abah Grandong diduga mempelajari ilmu tertentu, bukan berarti polisi tak akan mengusut kasus ini. Sebab, aksi yang dilakukan Abah Grandong diatur dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana.
"Tapi kan namanya binatang kucing itu kan hewan," ucap dia.
Seperti diketahui video itu viral. Salah satu akun yang mengunggah adalah akun Facebook 'PutarVideo'. "Viral... Adakah yang mengenal bapak dalam video ini? Memakan hidup-hidup seekor kucing dan kejadian hari ini di Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat.... Please bantu identifikasi pelaku dalam video ini agar bisa ditindak lanjuti ...."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Intip Lokasi Abah Grandong
Kepolisian hingga kini belum mendapatkan titik terang terkait kasus yang menuai kecaman dari para pemerhati binatang itu.Liputan6.com menelusuri jejak Abah Grandong memakan kucing hidup-hidup, Selasa (30/7/2019).
Lokasi kejadian berada di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran. Hal itu terlihat dari spanduk bengkel variasi mobil yang sama dengan di video.
Sayangnya, akses menuju tempat tersebut digembok dengan pagar hitam yang cukup tinggi. Menengok ke sekeliling tempat kejadian, beberapa rumah makan seperti resto Padang dan warung bakmie tampak tutup. Padahal lokasi tersebut cukup terkenal dengan warung sop duren. Namun saat ini tak terlihat lagi.
Seorang warga bernama Saripah mengatakan, lokasi tersebut dulu terkenal sebagai pujasera atau pusat jajanan. Namun kini tak sedikit warung makanan yang gulung tikar.
"Tapi saya enggak tahu kenapa (gulung tikar), dulu enggak dibeton begini," katanya kepada Liputan6.com.
Namun, Saripah tidak ingat persis kapan tembok beton mulai dibangun di kawasan itu. Juga pemasangan pagar besi. "Enggak ingat ibu, udah lama pokoknya, lupa kapan persisnya," ucap dia.
Terkait insiden viral pria makan kucing hidup-hidup, Saripah mengaku tidak mengetahuinya. Saat ditunjukkan rekaman video, dia membenarkan lokasi kejadiannya.
"Bener ini tempatnya (sambil menunjukkan beberapa titik yang tertangkap di video) tapi saya enggak tahu bapak ini siapa, bisa sampai begitu (makan kucing)," kata Saripah.
Advertisement