Liputan6.com, Yogyakarta Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif sudah kembali ke kediamnnya usai sepekan dirawat di RS PKU Gamping Sleman. Ia sudah bisa berkelakar kepada wartawan yang menyambanginya, Selasa (30/7/2019).
Ia bercerita kondisi fisiknya membaik, walaupun masih merasakan sedikit sakit pada pinggang. Ia juga masih menjalani rawat jalan dan harus kontrol ke dokter. Setidaknya masih ada obat yang harus diminum sampai satu bulan mendatang.
Lelaki yang akrab dipanggil Buya Syafii ini juga sudah menunda kepergiannya ke Jakarta. Seharusnya, Rabu (31/7/2019) ia dijadwalkan berada di Jakarta. Namun, sang istri menyarankan untuk menunda kepergiannya sampai pekan depan.
Baca Juga
Advertisement
Terkait pantangan makanan, ia mengaku tidak mendapat larangan dari dokter.
"Gula saja pantangannya karena gula saya harus terkontrol," ujar Syafii Maarif yang saat ini menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Bahkan, ia mendapat kiriman tengkleng saat masih dirawat di rumah sakit. Seorang kolonel Angkatan Darat (AD) dari Mabes TNI membelikannya sejumlah porsi tengkleng dan daging kambing melalui anggota Korem 072/PMK.
"Diantar banyak sekali, tetapi jangan lahap, walaupun tengkleng itu enak sekali," tutur Syafii Maarif disambut tawa wartawan.
Sempat Dijenguk Amien Rais
Saat di rumah sakit, Buya Syafii mengaku dijenguk Amien Rais. Mereka berbincang sekitar satu jam. Ia menyebutkan ada perbincangan yang menyenggol urusan politik dan perbedaan pandangan.
Saat wartawan mendesaknya untuk bercerita soal pertemuannya dengan Amien Rais, ia enggan berkomentar banyak.
"Tidak usah perbedaan pandangannya, tidak perlu saya ceritakan lagi," ucap Syafii Maarif.
Selain Amien Rais, sejumlah tokoh juga menjenguk Buya Syafii di rumah sakit, seperti Mensesneg Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan GKR Hemas.
Ia dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Selasa, 23 Juli 2019. Buya juga sempat dirujuk ke RSPAU Hardjolukito untuk menjalani tindakan penembakan batu ginjal pada Jumat, 26 Juli 2019 lalu kembali dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia diizinkan pulang ke rumah oleh dokter pada Senin, 29 Juli 2019 pukul 09.30 WIB.
Advertisement